Kediri, Beritalima.com – Hari Buruh Nasional atau lebih dikenal dengan May Day, LSM yang tergabung dalam beberapa Aliansi LSM Kediri Raya melakukan aksi demo, selasa (1/5).
pendemo melakukan longmat dari areal Simpang Lima Gumul (SLG) kabupaten Kediri menuju ke Balai Kota Kediri serta Alun alun Kediri untuk melakukan orasi menuntut hak hak kaum buruh demi kesejahteraan.
Dalam aksinya tersebut pendemo membawa pamflet yang bertuliskan tolak tenaga asing, tolak perpres no20 tahun 2018, berikan buruh UMK layak, hapus sistem outsourcing karena tidak manusiawi serta baner besar bertuliskan Selamat Hari Buruh Bangkit Dan Bersatu Menuju Sejahtera Bersama.
Aksi demo yang dilakukan beranggotakan sekitar empat puluh orang melakukan orasi dengan tuntutannya bagi kaum buruh yaitu penolakan tenaga asing masuk di Indonesia, upah yang layak bagi kaum buruh, buruh jangan diperlakukan seenaknya.
Saat dikonfirmasi Korlap aksi Daniel yang didampingi Khoirul anam aksi demo ini untuk memperingati hari buruh sedunia atau may day serta menuntut agar pengusaha tidak semena mena terhadap kaum buruh. “Dihari buruh ini, kita melakukan demo yang tergabung sekitar 10 lsm, menuntut agar pengusaha tidak meperlakukan buruh dengan seenaknya, “jelas Daniel.
Dalam orasinya daniel juga menuturkan dalam aksi demo dihari buruh kali ini kami meminta kepada pemerintah daerah untuk memperhatikan kesejahteraan kaum buruh. “Kami yang tergabung dalam sepuluh LSM menuntut supaya kesejahteraan kaum buruh diperhatikan seperti penghapusan outsourching, upah sesuai UMK, serta buruh jangan diperlakukan seenaknya, “ungkap Daniel.
Sementara itu,Khoirul anam juga menambahkan dalam orasinya menuntut agar pemerintah tidak mengimpor buruh dari luar negeri. “Pemerintah jangan mengimport buruh dari cina atau negara asing, dan menuntut supaya buruh diperhatikan segi kesehatan dan ekomoni, “tambah Khoirul Anam(jar)