KEPULAUAN SULA,beriLima,com | Sesuai hasil rapat, Bupati Kepulauan Sula, Hendra Thes bersama 35 peserta lainnya termasuk unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengikuti penyuntikan vaksin Sinovac. Kegiatan yang dipusatkan di Istana Daerah (Isda) tersebut diawali dengan pemukulan Gong sebanyak 2 kali.
Nampak hadir mendampingi Bupati, Hendra Thes Sekda, Syafrudin Sapsuha, Dandim 1510/Sula, Letkol Inf Tri Yudianto, mewakili Kapolres Kepulauan Sula, Kabag Ops, AKP Mirsan Yassin, Kepala Kantor Kemenag Sula, Syaiful Jafar serta Organisasi Profesi dan OKP. Pantauan awak media beritalima, di lokasi tidak ada satupun perwakilan dari 25 anggota DPRD.
Hendra Thes adalah orang pertama yang disuntik setelah mengikuti tahapan pendaftaran kemudian screening dilanjutkan vaksinisasi serta dicatat dan observasi sebelum mendapatkan sertifikat vaksin.
Kemudian dilanjutkan dengan Dandim 1510/Sula, Letkol Inf Tri Yudianto, Sekda Kepulauan Sula, Syafrudin Sapsuha, Ketua Pengadilan, Agus Maksum Mulyohadi, Kabag Wartala,
Heriyanto panget, mewakili Kalapas, Sukarman Drakel, Kemenag Sula, Syaiful Jafar, Kadis Perhubungan, A Yasin Hayatudin, Kalak BPBD, Hendra Irawan Umabaihi serta Organisasi Provisi dan OKP terkait dan semua berjumalah 36 orang.
Selama 20 menit berlalu usai disuntik, Hendrata Thes mengaku tak merasakan reaksi dan gejala aneh. Bahkan, dirinya mengaku merasa biasa saja, “Pasca disuntik, saya biasa saja. Tak merasakan apa-apa, seperti disuntik biasalah,” kata Hendrata
Dia pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak merasa khawatir terkait keamanan vaksinasi Covid-19 ini, “Jadi jangan khawatir, Pak Dandim, Pak Sekda, semua aman. Semoga nanti vaksin kedua juga tidak ada apa-apa,” ujarnya.
Hendrata juga mengingatkan agar masyarakat tak mudah terpengaruh isu dan berita hoaks, “Karena saya juga sudah divaksin dan aman, tidak ada reaksi apa-apa, “Keamanan vaksin tersebut sudah dibuktikan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula hari ini, jadi masyarakat jangan ragu dan takut,” kata Hendrata
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Sula, Syafrudin Sapsuha kepada awak media mengatakan, sasaran vaksinisasi yaitu pada kelompok usia 18-59 tahun, sementara yang umur 60 tahun akan divaksin setelah tersedia data dukung keamanan.
Vaksinisasi didahului tenaga kesehatan (nakes) 12 orang, Forkopimda 13 orang, TNI/Polri masing-masing 1 orang, dan 9 orang perwakilan Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP).
Saat ini, lanjut Syafrudin, vaksin yang tersedia sebanyak 1.160 dengan 2 kali suntikan akan dipusatkan di 13 Puskesmas dan 1 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) melalui 4 tahapan, pendaftaran, screening, penyuntikan, dan pencatatan observasi.
Pada tahapan pendaftaran, peserta harus menunjukkan KTP dan setelah memenuhi kriteria disuntik 2 kali akan diberikan sertifikat.
Sekedar informasi, BPOM resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization-eua) vaksin covid 19 sinovac karena memenuhi mutu standar, pembuatan yang baik, memiliki manfaat lebih besar dari resiko berdasarkan data klinik dan non klinik dan sudah mengantongi sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). [DN]