MADIUN, beritalima.com- Peringatan Hari Jadi ke-102 Kota Madiun, Jawa Timur, digelar sederhana dan tetap memperhatikan protokol kesehatan, di halaman balaikota, Sabtu 20 Juni 2020.
Kegiatan tersebut hanya diisi dengan potong tumpeng dan pembacaan ayat suci Alquran dari 30 hafid yang menggelar kataman.
Pemkot Madiun memang tidak menggelar acara yang bersifat hura-hura dalam peringatan Hadi Jadi kali ini. Hal itu tak lain karena masih dalam suasana keprihatinan Covid-19.
‘’Kegiatan yang bersifat mendatangkan massa dalam jumlah besar dan menghibur masyarakat, Insyaallah nanti tahun depan. Peringatan tahun ini kita fokuskan untuk hal-hal yang bersifat sosial dan keagamaan,’’ kata Walikota Madiun, H. Maidi.
Kendati begitu, bukan berarti semangat pembangunan mengendur. Walikota menyebut Hari Jadi harus menjadi momentum pelecut semangat untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi ke depan.
Kota Madiun, lanjutnya, boleh berusia tua. Tetapi penampilannya harus tetap muda. Karenanya, pembangunan tidak hanya sebagai lompatan ekonomi. Namun, juga merubah wajah kota lebih menarik, unik, ikonik, dan muda tentunya.
‘’Kemajuan harus pesat. Tidak hanya berskala lokal, tapi juga nasional bahkan internasional,’’ ungkapnya.
Pesona internasional itu bakal ada di Pahlawan Street Centre. Seperti diketahui, Pemerintah Kota Madiun tengah menjadikan Jalan Pahlawan sebagai wisata buatan baru. Di dalamnya terdapat ikon-ikon kebanggan negara-negara di dunia. Diantaranya, patung merlion Singapura, Ka’bah Mekkah dan tower Zam-zam, menara Eiffel Perancis, dan menara jam Inggris.
Walikota menyebut Jalan Pahlawan harus dapat mendatangkan wisatawan ke Kota Madiun. Hal itu sebagai strategi lompatan ekonomi paska pandemi nanti.
‘’Ini harus dikemas bagus. Kota Madiun tidak banyak memiliki potensi alam. Ladangnya orang kota yang pusat-pusat ekonomi seperti ini. Karenanya, kita terus berupaya menciptakan titik-titik ekonomi baru untuk ladangnya masyarakat Kota Madiun,’’ terangnya.
Maidi berharap, masyarakat turut mendoakan Kota Madiun agar segera terbebas dari Covid-19. Upaya yang dilakukan pemerintah tentu tidak akan maksimal tanpa partisipasi masyarakat. Doa dan kedisiplinan masyarakat akan semakin mempercepat penanganan Covid-19 di Kota Pendekar.
‘’Saya berharap untuk semuanya saja. Covid-19 harus terus kita lawan dengan protokol kesehatan. Disiplin merupakan vaksin Covid-19. Ekonomi kita tumbuhkan, tetapi masyarakatnya tetap sehat meski berdampingan dengan Covid-19,’’ pungkasnya.
Sebelumnya, dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Madiun ke-102, walikota dan jajaran Forkopimda juga melakukan ziarah ke makam para pemimpin Madiun terdahulu. Diantaranya ziarah ke makam bupati Madiun pertama, Adipati Ronggo Jumeno, yang berada di Kelurahan Kuncen, Kecamatan Taman, Kota Madiun. (Sumber Diskominfo. Editor: Dibyo).
H. Maidi (tengah atas).