Oleh: Dr. H. Moh. Mukhrojin, SH, S.Pd.I, S.AP, M.Si
(Penyuluh Agama Islam Kota Surabaya,
Ketua Umum MUI Kec. Sukolilo)
beritalima.com | Setiap tanggal 1 Oktober, Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila sebagai momen refleksi terhadap kekuatan Pancasila sebagai dasar negara. Sebagai umat Islam, penting untuk memahami bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sejalan dengan ajaran Islam, yang mengajarkan persatuan, keadilan, dan perdamaian.
Dalam Islam, kita diajarkan untuk senantiasa menjaga persaudaraan dan persatuan, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran: “Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai.” (QS. Ali-Imran: 103). Prinsip ini sejalan dengan sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, yang mengakui keberadaan Tuhan dan kewajiban umat manusia untuk mematuhi-Nya.
Hari Kesaktian Pancasila juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keutuhan bangsa dari berbagai ancaman ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Dalam sejarah, Pancasila telah terbukti mampu menjadi tameng bagi Indonesia dari berbagai ancaman tersebut. Sebagai muslim, kita diingatkan untuk selalu menjaga amanah yang diberikan oleh Allah SWT, termasuk menjaga negara dari segala bentuk perpecahan dan fitnah.
Sila-sila Pancasila yang lain, seperti Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, serta Persatuan Indonesia, juga sangat erat hubungannya dengan ajaran Islam yang mendorong kita untuk berlaku adil dan menjaga persatuan. Nabi Muhammad SAW telah memberikan contoh teladan dalam memimpin umatnya dengan adil dan bijaksana, sehingga tercipta masyarakat yang harmonis dan sejahtera.
Dengan demikian, Hari Kesaktian Pancasila bukan hanya sekadar peringatan sejarah, tetapi juga kesempatan bagi umat Islam untuk merenungi kembali betapa pentingnya menjaga persatuan, keadilan, dan kedamaian di negeri ini, yang sejatinya merupakan bagian dari ajaran Islam. Semoga Indonesia terus menjadi bangsa yang kuat, berdaulat, dan diberkahi oleh Allah SWT.