Hartoyo Mengaku Bangga Bisa Membantu Masyarakat Yang Membutuhkan

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com|

Anggota DPRD provinsi Jatim Hartoyo SH MH melaksanakan tugas penyerapan aspirasi masyarakat tahap I tahun 2022, di lokasi Simorejo Timur, kecamatan Sukomanunggal Surabaya. Dalam kunjungan reses tersebut, Hartoyo didapuk untuk menyelesaikan pembangunan kantor Balai RW yang mangkrak karena kekurangan dana. Kantor Balai RW sendiri, selama ini di pergunakan untuk belajar mengajar Paud, dan

Kegiatan sosial yang lain.

Disamping itu, Hartoyo juga mendapat keluhan warga terkait penerimaan PPDB dengan system zonasi yang dianggap masyarakat kebijakan tersebut tidak relevan. Karena dari 31 kecamatan yang ada di kota Surabaya, 15 diantaranya tidak memiliki sekolah SMAN-SMKN. Sehingga para orang tua mengalami kesulitan untuk mendapatkan kesempatan anak-anak mereka bisa menikmati bangku sekolah SMAN SMKN.

Sebelum menanggapi keluhan warga, politisi partai Demokrat tersebut menjelaskan panjang lebar mengenai kinerjanya selama menjadi anggota DPRD provinsi Jatim selama 4 periode. Hartoyo juga mengungkapkan bahwa pihaknya selama ini sudah berupaya melakukan apa-apa yang menjadi permintaan masyarakat Dapilnya.Termasuk diantaranya adalah mendatangi menteri pendidikan Muhajir Efendi saat program PPDB system zonasi di mulai.

“Saya waktu itu menjadi ketua komisi E, saya bertamu ke kantor pak menteri. Saya minta, saya memohon agar kebijakan PPDB system zonasi ditunda dulu. Kita harus mempersiapkan fasilitas pembangunan sekolah secara merata di setiap kecamatan. Setidaknya, 1 kecamatan memiliki 1 SMAN dan 1 SMKN. Tapi pak menteri menolak. Kalau Surabaya tidak melaksanakan program PPDB system zonasi, kementerian pendidikan tidak akan memberikan bantuan apa-apa,” terang politisi partai Demokrat ini.

“Karena itu, kita angkat tangan. Kebijakan itu pakem, mutlak. Tidak bisa ditawar-tawar lagi. Kemudian saya rembugan dengan pak Wahid dan ibu Khofifah. Bagaimana caranya agar PPDB system zonasi tetap dilaksanakan tetapi presentasi nya dikurangi agar bisa menampung siswa-siswa yang berprestasi. Alhamdulillah, sekarang system PPDB diprioritaskan untuk siswa-siswi berprestasi, baru kemudian siswa Mitra warga dan zonasi,” sambungnya.

Hartoyo mengungkapkan, pemerintah provinsi Jawa Timur saat ini mengalokasikan dana pendidikan sebesar 20 persen, Kesehatan 20 persen, selebihnya untuk kebutuhan-kebutuhan yang lain, termasuk perbaikan infrastruktur dan pemberian dana-dana hibah.

Hartoyo menambahkan, untuk perbaikan Pembangunan gedung Balai RW, pihaknya akan berupaya memberikan bantuan yang berasal dari kantong pribadinya. Hartoyo Mengaku dia bersama istrinya sepakat untuk mengalokasikan sebagian rejeki mereka untuk membantu sesama. Walaupun saat ini kondisi keuangan mereka agak tersendat, bahkan biaya sekolah Hartoyo dan anaknya yang akan menyelesaikan gelar doktornya juga tersandung biaya. Tetapi Hartoyo yakin bahwa apa yang dilakukannya bersama keluarga untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, adalah bagian dari rasa syukur kepada Allah SWT. Dan perasaan bangga karena sudah menjadi bagian dari masyarakat.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait