SURABAYA, beritalima.com|
Anggota DPRD provinsi Jatim Dr Hartoyo SH MH mengungkapkan keprihatinannya terkait banyaknya kursi kosong yang mencapai lebih dari 17.000.
Menurutnya, selama ini belum pernah ada kejadian seperti ini. Karena itu, pihaknya mengaku akan mengevaluasi “tragedi” yang melanda dunia pendidikan di Jatim tersebut.
Demikian penjelasan yang disampaikan oleh anggota komisi E DPRD provinsi Jatim ini, saat menggelar Penyerapan Aspirasi Masyarakat tahap II tahun 2023 di Balai RW4 Bangunsari, Surabaya.
Mantan ketua fraksi partai Demokrat DPRD provinsi Jatim ini menuturkan, setelah adanya informasi terkait carut marutnya system PPDB yang berimbas pada terjadinya bangku kosong yang mencapai 17.000 lebih ini, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan kepala dinas pendidikan Jatim.
“Disampaikan oleh Kepala Dinas Jawa Timur, itu ada tiga kabupaten kota, termasuk Surabaya. Kabupaten Sidoarjo dan kota Malang dan sekitarnya, karena di Malang itu kan ada dua kota dan kabupaten, kemudian kota Batu, itu memang sebagian besar tidak ada sekolahnya, sehingga yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pak Aris itu daerah-daerah seperti Pacitan, memang banyak bangku yang kosong,” terangnya.
Wakil ketua DPD partai Demokrat Jatim ini menyebutkan, banyaknya Bangku Kosong juga disebabkan oleh peran orang tua. Para orang tua ini tidak mau menyekolahkan anaknya di daerah-daerah pinggiran, karena transportasinya jauh dan sulit. Disamping itu, biaya transportasi juga terlalu banyak, sehingga mereka tidak sanggup menyekolahkan anak-anaknya di daerah tersebut.
“Kita akan evaluasi dengan instansi terkait, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Kita juga akan komunikasikan dengan pemerintah daerah, bagaimana langkah terbaiknya. Apakah kita harus berkolaborasi untuk pembangunan sekolah negeri bersama-sama. Semisal Pemda menyediakan lahan, dan pemprov Jatim yang membangun sekolah dengan fasilitasnya. Harapan saya, semoga masyarakat tidak gusar lagi, tidak stress lagi, tidak kecewa lagi ketika PPDB tiba,” pungkasnya.(Yul)