SURABAYA, Beritalima.com-
Dr Hartoyo SH MH menjelaskan, menteri pendidikan dan kebudayaan Nadiem Makarim yang merubah seragam sekolah, menjadi kebijakan yang butuh waktu dan proses.
Disamping kebijakan tersebut membutuhkan dana, yang tentu akan memberatkan beban para orang tua. Masalah membeli seragam yang lama di sekolah saja menimbulkan konflik, apalagi jika ada perubahan dan harga seragam sekolah dipastikan akan mahal, karena model seragam tersebut memang sangat bagus dan keren.
“Terkait kebijakan mendikbud Nadiem Makarim yang meluncurkan seragam sekolah baru. Penggunaan seragam baru ini kan butuh proses dan dana yang tidak sedikit. Jika ternyata menuai konflik, akan menimbulkan masalah berkepanjangan. Proses belajar mengajar jadi terganggu, karena pasti orang tua akan melakukan protes,” terang wakil ketua DPD partai Demokrat Jatim ini.
Menurut anggota komisi E DPRD provinsi Jatim ini, jika memungkinkan Mendikbud memberikan bantuan dana untuk menyediakan seragam yang baru ini, mungkin ini salah satu solusinya.
“Atau memberikan bantuan bahan berupa kain. Orang tua tinggal menjahitkan. Jika dirasa masih berat, ya pemprov Jatim menyediakan anggaran biaya jahit untuk mengurangi beban orang tua, dengan cara para siswa baru sudah menerima seragam baru, siswa tinggal memakainya,” sambungnya.
Meskipun demikian, ide tersebut membutuhkan proses dan anggaran dari APBD. Untuk mendapatkan anggaran tersebut, butuh pos-pos lain yang harus dipotong. Ini bukan masalah mudah. Disamping prosesnya lama, dan itupun harus disetujui oleh anggota DPRD provinsi Jatim
“Kendalanya banyak. Waktu saya masih menjadi ketua komisi E, proses lelang seragam sekolah gratis saja sampai sekarang belum terealisasi. Apalagi sekarang PAD Pemprov Jatim berkurang karena pajak kendaraan 35 persen dikembalikan pada Kabupaten/kota. Untuk mengantisipasi itu yang harus dilakukan otomatis kan perlu rapat koordinasi antara eksekutif dengan legislatif, karena kita ini kan sama-sama satu level. Semua itu dibicarakan bersama-sama. Terutama karena ini menyangkut juga anggaran, apakah nanti pada saat PAK bisa diajukan dan disetujui, itupun PAK nya untuk anggaran tahun 2025, karena anggaran tahun ini kan sudah digedok dan disetujui oleh legislatif dan eksekutif,” tandasnya.
Hartoyo menambahkan, setiap kebijakan, terkadang tidak semua bisa direalisasikan. Disamping membutuhkan waktu yang lama, regulasinya juga tidak mudah. Karena itu, Hartoyo mengimbau agar masyarakat, terutama para orang tua yang memiliki anak usia sekolah, tidak perlu khawatir, tidak perlu gelisah.
“Pemerintah tidak akan membebani rakyatnya. Setiap kebijakan yang akan disosialisasikan, pasti dibahas dengan teliti, dengan hati-hati. Masalah seragam sekolah yang baru, tidak usah dirisaukan. Kami yang ada di komisi E pasti akan menjadi garda terdepan untuk menjaga dan melindungi masyarakat,” pungkasnya.(Yul)