Hasil Audit, Bantuan Kemenag di STP IPI Malang 2017 Diduga Belum Ada SPJ

  • Whatsapp

Foto Yohanes Basno Ketua STP IPI Malang

Malang, beritalima.com| Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Katolik Kementrian Agama (Kemenag) pada tahun 2017 memberikan bantuan kepada beberapa lembaga Pendidikan Tinggi Katolik melalui Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Katolik pada tahun 2017. Bantuan itu untuk sarana dan prasarana pada 20 lembaga Perguruan Tinggi Agama Katolik Swasta (PTAKS) di seluruh Indonesia.

Bacaan Lainnya

Namun, berdasarkan temuan BPK bantuan tersebut Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) belum ada hingga batas waktu penyelesaian. Sehingga bantuan tersebut, ada dugaan berpotensi merugikan negara, salah satu contoh pada bantuan Sarana dan Prasarana dan BOP yang berada di Sekolah Tinggi Pastoral (STP) Institut Pastoral Indonesia (IPI) Malang, yang berada di JL Seruni Kota Malang.

Bantuan Sarana dan Prasarana pada 2017 lalu hampir senilai Rp 1,3 Milyar belum ada Surat Pertanggung Jawaban (SPJ). Salah satunya yakni bantuan senilai Rp 259.290.000,- dengan nomor SPK penetapan bantuan SK PPK III no 130 tahun 2017 tanggal 15 September 2017 ini, belum ada SPJ. Selanjutnya Rp 411 juta dengan tanggal yang sama.

“Bantuan itu, kami ditawari oleh Dirjen Bimas Kemennag pada awal 2017, selanjutnya pada sekitar bulan Juli 2017 dilakukan MOU,” ujar Yohanes Basno, Ketua Sekolah Tinggi Pastoral (STP) Institut Pastoral Indonesia (IPI) Malang, Jumat 2 Agustus.

Menurutnya sekitar bulan Oktober 2017 anggaran tersebut dicairkan. Namun, ia juga mengakui bahwa SPJ pada saat itu belum dibuat karena, waktu yang sangat mepet setelah pencairan. Sedangkan SPJ harus diselesaikan pada bulan Desember 2017.

“Intinya LPJ itu sudah selesai, dan sudah diserahkan kepada Dirjen Bimas, dan menurut Ditjen semua sudah selesai dan tidak ada masalah,” tandasnya.

Namun, saat ditanya anggaran bantuan hibah itu dipergunakan secara lisan Basno menjelaskan, untuk pembelian Laptop, Printer, dan rehabilitas gedung di IPI Malang. Bahkan ia tak bisa menjelaskan secara detail penggunaan dana tersebut.

“Bantuan itu untuk rehab gedung, juga beli laptop untuk sarana pendidikan, printer dan ada semua barangnya disana di Jalan Seruni,” tandasnya.  [red]

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *