TORAJA UTARA-Proyek Pembangunan Salib yang masih mengisahkan masalah terkait penyelesaian proyek terkatung-katung,proyek dengan anggaran fantastis yang menelan anggaran 12 milyar bangunan tersebut tak kunjung rampung.
Awalnya bangunan yang rencananya menjadi tujuan wisata religi,mangkraknya bangunan yang bakal menjadi ikon kota Rantepao menimbulkan tudingan miring sejumlah warga Toraja Utara.
Melihat kondisi bangunan Salib Raksasa tersebut terkesan asal di kerja,dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),meminta pihak rekanan untuk menyelesaikan bangunan atau mengembalikan dana pembangunan yang belum dirampungkan.
Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Inspektorat Kabupaten Toraja Utara,Yermia T.M Marewa,SE,M.Si,Rabu (24/8) membenarkan hasil audit BPK agar pihak rekanan menyelesaikan proyek tersebut, utamanya fisik bangunan yang belum diselesaikan.
“Hasil audit BPK beberapa item pekerjaan belum diselesaikan, BPK meminta kepada rekanan untuk menyelesaikan sisa pekerjaannya atau mengembalikan dana dari pekerjaan yang belum diselesaikan,”katanya.
Ini juga sempat diungkapkan oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD),Firdaus Rimbata,’adanya beberapa item perkerjaan yang belum dirampungkan, seperti apa yang sempat dikatakan oleh pemeriksa BPK saat melakukan audit proyek pembangunan Salib beberapa bulan kemaren,pihak rekanan harus menyelesaikan beberapa item pekerjaan yang harus diselesaikan utamanya pekerjaan yang belum rampung.
Disamping itu,Paulus Tangke politisi dari Partai PDI Perjuangan,juga mengkritisi pembangunan proyek Salib,dimana penyelesaian Salib itu masih mengisahkan persoalan utamanya penyelesaian proyek tersebut.
Paulus mempertanyakan terkatung-katungnya pembangunan Salib Raksasa tersebut penyelesaiannya tidak jelas.Padahal setahu mereka pembangunan Salib itu menelan anggaran milyaran rupiah.(Gede Siwa)