Hason Sitorus Prihatin Masih Banyak Orang Tua Yang Tidak Bisa Membayar SPP

  • Whatsapp

Caption:
Hason Sitorus

SURABAYA, beritalima.com|
Kebanyakan masyarakat, ketika memasuki usia senja, usai purna tugas, mengisi kegiatan mereka dengan bercengkrama bersama keluarga. Menikmati waktu kebersamaan karena ketika masih aktif bekerja, sebagian besar waktu mereka dihabiskan untuk mengabdikan diri pada pekerjaan.

Tidak demikian yang dilakukan oleh Hason Sitorus. Pensiunan PNS Pemkot Surabaya ini mengisi kesibukannya dengan klutusan, mencari orang-orang yang membutuhkan bantuan. Meskipun Hason juga memiliki beberapa jenis bisnis yang ditekuninya antara lain Hotel Kita, Sentra Kuliner, dan beberapa rumah kos.

Bagi seorang Hason, bisa berbagi dengan sesama memberikan kebahagiaan tersendiri. Terlebih jika yang membutuhkan bantuan itu terkait dengan pendidikan dan kesehatan.

“Saya prihatin. Masih banyak masyarakat kota Surabaya ini yang tidak tercover oleh BPJS, padahal mereka orang miskin, bahkan rumah mereka juga sudah ditempeli stiker Keluarga Miskin,” terang Hason.

Hason mengungkapkan, bahwa pihaknya sering dikeluhi oleh warga yang tidak mampu ini, karena mereka tidak pernah mendapatkan bantuan. Bantuan yang digembar-gemborkan oleh pemerintah, tidak menyentuh masyarakat miskin tersebut.

“Tidak ada BLT, tidak ada PKH, tidak ada Tistas. Semua bantuan yang katanya untuk rakyat miskin, tidak pernah mereka terima. Termasuk uang SPP. Bahkan ada yang tidak bisa bayar SPP sampai setahun. Tentu ini harus menjadi perhatian pemerintah. Kita tidak tahu, mungkin saat ini mereka, anak-anak penerus bangsa ini kelihatan miskin dan tidak berdaya. Siapa tahu, justru kelak mereka lah yang menjadi pemimpin negara ini,” sambungnya.

Hason mengisahkan, sebagian besar warga yang meminta bantuannya, sebenarnya sudah mendaftarkan data mereka ke RT RW. Begitupun ketika ada survey terkait Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni), tetapi hingga saat ini mereka menceritakan kalau mereka tidak pernah mendapatkan perhatian pemerintah, apalagi bantuan.

“Saya sekedar membantu, nilainya mungkin tidak besar, hanya Rp 2-3 juta saja untuk meringankan penderitaan mereka. Saya berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan keluhan warga miskin ini. Jangan hanya pada saat Pemilu mereka ramai-ramai mendekati warga miskin dengan segudang janji-janji palsu,” tandasnya.

Hason menghimbau, Pemkot Surabaya yang memiliki anggaran besar di sektor Pendidikan, sebenarnya bisa lebih bijaksana dalam melindungi warganya, terutama jika warganya termasuk keluarga yang tidak mampu.

“Untuk keluarga miskin, yang tidak bisa diterima di sekolah SMPN, SMAN dan SMKN, bebaskan biaya sekolah nya. Berikan anggaran untuk mereka. Mereka juga warga Surabaya. Perhatikanlah nasib mereka, karena mereka lebih membutuhkan bantuan dari pemerintah,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Hason Sitorus seorang pemerhati yang rutin memberikan bantuan kursi roda, dan paket sembako kepada keluarga miskin yang ditemuinya.
(Yul)

beritalima.com

Pos terkait