Citizen Reporter
Laporan : Widyawati
Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Unismuh Makassar
TAKALAR. Pagi yang nampak selalu indah namun misterius. Indah, karena pagi menyapa hari dengan
memberikan harapan akan sebuah perjalanan baru.
Misterius, karena kita tidak pernah bisa
mengetahui apa yang akan datang bersama hari yang dibawa sang pagi.
Seperti layaknya
pemuda, selain dikenal agen perubahan, pemuda juga dapat diibaratkan sebagai titik tertinggi
dari perkembangan jiwa manusia sehingga merupakan waktu yang sangat ideal bagi
seseorang untuk bebas melakukan apapun dalam hidupnya.
Pemuda juga ibarat sosok yang
memiliki semangat tinggi, bertenaga, dan ambisius.
Bekerja tanpa rasa gengsi sedikitpun adalah prinsip Hasriadi, salah satu sosok inspiratif yang
memiliki tekad dan semangat yang kuat dalam membantu dan memenuhi kebutuhan
keluarganya.
Berasal dari kondisi serba sederhana, membuatnya memutuskan untuk lebih
memilih bekerja menjual ikan di kawasan PPI Beba Kabupaten Takalar.
Pangkalang Pendaratan Ikan (PPI) Beba, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar.
Orang setempat biasa menyebutnya sebagai lelong, tempat dimana jual beli hasil laut seperti
ikan, cumi, udang dan lainnya dilakukan.
Di sini, pengunjung bisa membeli ikan segar
langsung dari para nelayan yang menjajakan hasil tangkapannya di pesisir pantai.
Berbagai jenis ikan tersedia seperti ikan kakap, ikan baronang, ikan Lele, ikan Bandeng,
Katombo dan jenis ikan lainnya. Harganya pun relatif murah dan bervariasi. Biasanya,
Hasriadi menjualnya sekitar 50 sampai 100-an per 1 keranjang kecil.
Namun, pengunjung
juga boleh membeli sesuai berapa banyak yang diinginkan. Tentu, lokasi ini menjadi favorit
warga untuk mendapatkan ikan segar dengan harga terjangkau.
” Selain memberikan harga yang sesuai isi dompet, kualitasnya juga kami jaga supaya tetap
segar, jadi kita jual murah tapi tidak murahan. ” ungkap Hasriadi selaku salah satu penjual di
kawasan PPI Beba.
Senada dengan hal itu, Hasriadi mengatakan penentuan harga dari hari ke
hari tidak tetap, artinya ada perubahan, harga kadang mahal dan kadang murah. Hal ini
tergantung dengan cuaca atau kondisi tertentu atau disesuaikan stok ikan yang masuk.
Menariknya, tak hanya persoalan jual beli ikan semata. Namun, Kawasan PPI Beba telah
dilengkapi puluhan jasa atau lapak warung makan.
Prosesnya pun sangat mudah, pelanggan cukup membeli ikan lebih dahulu dan memberikan ikan tersebut kepada pemilik
atau karyawan dari warung yang dipilih.
Sisanya, pelanggan cukup duduk manis menunggu
hidangan makanan. Perpaduan nuansa laut dan deretan kapal kerap menenangkan hati serta
jiwa seolah menambah kenikmatan menyantap kuliner ikan bakar.
Tak hanya sebatas menjual ikan, Hasriadi juga memanfaatkan potensinya dalam
mempromosikan kekayaan laut di PPI Beba lewat beberapa akun sosial media nya.
Hal ini
tentu perlu di apresiasi, sebab kekayaan sumber daya alam khususnya hasil laut di PPI Beba
merupakan aset wisata kuliner yang dimiliki Kabupaten Takalar sehingga diharapkan untuk
tetap dijaga dan dilestarikan.
Kehadiran Hasriadi semakin memberikan energi positif khususnya kalangan anak muda. Ia
juga seolah memberi pesan bahwa tak ada pekerjaan yang hina selagi itu dikerjakan dengan
cara halal.
Apapun usaha dan pekerjaan kita, butuh semangat, kerja keras dan penuh
tanggung jawab serta patut untuk di syukuri sebab bekerja akan lebih bernilai jika kita
nyaman dan bangga melakukan hal itu. Yakinlah setiap tetes keringat akan membuahkan
hasil.