Seperti yang kita ketahui saat ini di daerah perbatasan khususnya di kampung-kampung terpencil masih sangat minim sarana jamban. Akibatnya kebiasaan atau pola hidup membuang air besar yang tidak pada tempatnya sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat setempat. Kebiasaan seperti ini sangat tidak baik dan dapat membawa dampak buruk bagi lingkungan maupun kesehatan masyarakat itu sendiri.
Hati Riang Kotoran Terbuang
Dengan diadakannya program jambanisasi yang dilaksanakan oleh satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 413/Bremoro Kostrad diharapkan dapat memberikan perubahan pola hidup sehat masyarakat, khususnya di daerah perbatasan Kab. Boven Digoel.
Program jambanisasi ini tidak dipusatkan hanya di satu titik saja, tetapi pembuatan jamban ini di bagi di 3 (tiga) Distrik yang ada, antara lain Distrik Mindiptana, Waropko dan Kombut. Total ada 12 jamban yang dibangun, saat ini baru 10 jamban telah selesai di bangun dan sisanya dalam proses pembuatan.
“Diharapkan dengan dibangunnya fasilitas jamban ini, masyarakat jadi lebih peduli dengan kesehatan dan lingkungan serta masyarakat harus dapat menjaga dan merawat jamban yang telah dibuat.” Ujar Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 413 Kostrad Mayor Inf Arif Munawar
Pembuatan jamban di kampung-kampung mendapatkan tanggapan yang positif dari masyarakat dan Pemerintah setempat. Dengan dibangunnya jamban ini masyarakat dapat membuang air besar pada tempatnya.
Program karya bakti TNI memang telah diprogramkan oleh MABES TNI khususnya di daerah terpencil dan perbatasan guna membantu meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat perbatasan.