SURABAYA, beritalima.com|
Miska Chirzia menjadi salah satu peserta Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) termuda yang diterima Universitas Airlangga (Unair). Perempuan yang belum genap berusia 16 tahun itu berhasil lolos sebagai mahasiswa baru program studi (prodi) S1 Teknologi Sains Data Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Unair.
Tak hanya menjadi peserta termuda, Miska juga masuk dalam prodi terketat ke-9 SNBP di Unair dengan rasio keketatan sebesar 6,14 persen. Ia pun mengaku senang dapat mewujudkan impiannya menjadi Ksatria Airlangga, terlebih di prodi favoritnya.
“Sudah tahu (keketatan teknologi sains data di Unair). Alhamdulillah, sangat senang dan bersyukur bisa menjadi bagian dari prodi teknologi sains data,” kata Miska.
Kisah Miska Tempuh Program SKS
Perempuan asal Kabupaten Kudus tersebut menceritakan perjalanannya menjadi peserta SNBP termuda. Miska menjelaskan saat dirinya berusia lima tahun ia tidak menempuh pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) terlebih dahulu, namun langsung mengikuti Sekolah Dasar (SD).
Kemudian, ketika Sekolah Menengah Atas (SMA) Miska mengambil program Sistem Kredit Semester (SKS) yang mana ia hanya menempuh pendidikan SMA selama dua tahun atau lebih cepat satu tahun dari batas waktu normal. Untuk lolos dalam program tersebut, ia melewati dua tahap seleksi yakni pertama berdasarkan nilai rapor dan keaktifan belajar saat pembelajaran daring.
Kedua, melakukan tes ujian mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Bahasa Inggris, serta tes Intelligent Quotient (IQ). Tidak berhenti di situ, perjuangan Miska setelah menerima program SKS adalah ia harus konsisten dalam mempertahankan prestasi akademiknya.
“Setelah lulus seleksi dan diterima di SKS dua tahun, nantinya setiap semester ada seleksi lagi. Apabila nilainya turun atau nilainya tidak memenuhi kriteria minimum yang diharapkan sekolah, maka bisa dikeluarkan dari SKS dua tahun,” terang mahasiswi dari SMAN 2 Kudus tersebut.
Hal yang juga menginspirasi dari pencapaian Miska yaitu ia tidak mengikuti kursus apapun selama menjalani masa sekolah. Ia hanya bermodalkan belajar mandiri dan motivasi untuk membanggakan keluarga.
Kini Miska tengah memetik buah dari hasil kerja kerasnya dengan berhasil lolos SNBP di pilihan pertama sesuai minatnya. Sedari bangku sekolah, ia memang menargetkan prodi teknologi sains data karena melihat jurusan tersebut memiliki prospek karir yang bagus.
Pada akhir, Miska berharap ke depan dirinya dapat menjalani perkuliahan dengan lancar.
“Ketika jadi mahasiswa nanti, saya ingin memperbanyak pengalaman dan mencoba hal-hal baru di dunia perkuliahan sehingga cita-cita saya jadi data scientist bisa tercapai,” pungkasnya. (Yul)