Jombang | beritalima.com – Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren Indonesia atau disingkat menjadi Hebitren merupakan organisasi profesional yang merangkum pondok pesantren – pondok pesantren terutama yang memiliki bisnis atau usaha – usaha ekonomi sehingga bisa memiliki wadah yaitu Hebitren.
KH. Hasib Wahab Chasbullah sebagai pendiri yang menduduki jabatan Ketua Umum di Dewan Harian menyatakan bahwa tujuan Henitren adalah untuk menumbuhkembangkan pesantren agar memiliki badan usaha ekonomi baik yang nersifat retailment, komoditas maupun jasa keuangan.
“Jumlah pondok pesantren se – Indonesia tercatat kurang lebih sebanyak 30.000. Perlu himpunan khusus dalam bidang ekonomi sehingga nantinya diharapkan ekonomi pondok pesantren bisa mandiri,” jelas Kyai Hasib Wahab yang juga salah satu pembina Yayasan Kyai Abdul Wahab Chasbullah Foundation.
Selama ini menurutnya, pondok pesantren sebagian besar masih mengharapkan bantuan dari pemerintah dan masyarakat. Berbeda soal pendidikan keagamaan sudah berjalan baik kegiatan sosial maupun kegiatan berdakwa. Semuanya sudah berjalan baik tinggal ekonominya.
“Sekarang kita bangkitkan pesantren supaya punya lembaga ekonomi yang produktif,” jelasnya kepada beritalima.com, Rabu (16/6/2021).
Saat ini katanya, Hebitren telah menghimpun usaha – usaha pesantren yang sudah ada ataupun yang belum ada, agar bisa dibina dalam hal usaha – usaha ekonomi termasuk pondok pesantren yang belum dikenal perlu diakomodir.
“Saat ini pengurus Hebitren sudah memiliki 17 koordinator wilayah (korwil) dari target 22 Korwil se – Indonesia. Sementara yang belum ada pengurus bergabung di pengurus Hebitren provinsi yang sudah ada,” terangnya.
Hebitren yang baru berusia 1,5 tahun, pertama dijelaskan Kyai Hasib, terus memperkuat kelembagaan yaitu membentuk korwil – korwil seluruh provinsi. Kedua meningkatkan usaha – usaha pesantren sehingga perlu ada holding bisnis antar pesantren.
“Sehingga menjadi suatu forum yang nantinya dapat membantu pemasarannya,” imbuhnya.
Masih ditandaskan Hasib, selain memperkuat kelembagaan organisasi dan membuat holding bisnis, dan yang ketiga membuat bank pesantren syariah.
“Karena harus memiliki modal besar maka untuk awal tahun ini kita buka e-BMT dengan memanfastkan android dalam sistem jasa keuangan tidak perlu datang ke kantor melain cukup mwndownload aplikasi e-BMT sehingga melakukan transaksi cukup lewat andoid,” pungkas KH. Hasib Wahab Chasbullah.
Reporter : Dedy Mulyadi