SURABAYA, Beritalima.com |Help Center Universitas Airlangga Surabaya bergerak cepat melakukan investigasi terkait kasus pelecehan atau fetish yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Gilang, terhadap beberapa korban.
Setelah diumumkan telah dibuka, Help Center langsung mendapat begitu banyak laporan dari beberapa orang yang mengaku sebagai korban dari Gilang. “Ceritanya hampir sama seperti yang ada di Twitter itu, tapi kami selalu tidak mengungkap identitas korban, yang jelas pernah,” kata Koordinator Help Center Unair, Dr Liestyaningsih Dwi Dayanti.
Ia melanjutkan, pelaku selalu menggunakan motif yang sama dalam melakukan aksinya, yakni meminta bantuan kepada para korban untuk membantunya dalam menyelesaikan tugas akhir. Hanya saja, untuk melakukan aksinya, para korban mengaku jika pelaku hanya melakukan komunikasi melalui pesan singkat via What’sApp, dm Instagram, atau dm Twitter. “Chattingnya sama, tapi belum mengajak hubungan seksual. Hanya saja dia mengancam kalau korban ini gak mau, nanti dibungkus. Nah korban ini gak paham maksudnya dibungkus itu apa,” katanya.
Saat dikulik terkait mengapa mau menerima tawaran pelaku untuk dibungkus berjam-jam, wanita yang akrab disapa Lies itu tak menjawab secara gamblang. Hanya, mungkin karena senioritas dari Gilang yang merupakan mahasiswa angkatan 2015 membuatnya disegani oleh para adik-adik kelas yang menjadi incarannya. “Ada beberapa juga yang mengaku mendapat chat yang menjurus (nyeleneh) langsung diblok karena ngomong gak pantas,” katanya.
Sementara itu, dari semua yang melapor kebanyakan korban adalah laki-laki. Aksinya pun terjadi dalam rentang waktu setahun terakhir. Ada yang terjadi pada 2019 lalu, ada pula di awal tahun 2020 ini.
Atas kasus ini, pihaknya sampai saat ini masih terus melakukan investigasi karena sampai sekarang belum ada keterangan dari pelaku. Ia juga belum bisa menjatuhkan sanksi kepada Gilang.
Sebelumnya, kasus ini viral setelah diposting oleh akun Twitter @m_fikris yang mengaku menjadi korban dari aksi Gilang. Diduga aksi itu dilakukan oleh pelaku untuk memenuhi fantasi seksnya. (yul)