Banjarmasin – Kesultanan Banjar menobatkan mantan Kepala Badan Intelejen Negara Jenderal TNI (Purn) Prof Dr Abdullah Mahmud Hendropriyono sebagai Pangeran Harya Hikmatdiraja pada Milad ke-512 Kesultanan Banjar di halaman Mesjid Sultan Suriansyah, Banjarmasin, Sabtu.
Penobatan gelar pangeran untuk Hendropriyono ini dilakukan Sultan Khairul Saleh. Hanya Hendropriyono yang mendapatkan gelar pangeran pada Milad kali ini, sedangkan para tokoh lain termasuk Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mendapat gelar Datu Mangku Negeri.
Sultan Khairul Saleh mengatakan, gelar kepada Hendropriyono sebagai pangeran tertinggi di Kerajaan Banjar diberikan karena Hendropriyono dianggap telah mendarmabaktikan diri kepada negara dan Kalimantan.
Dia menyebut Hendropriyono karabat Kesultanan Banjar karena dia adalah keturunan Datuk Raden Tumenggung Soeria Koesuma Ronggo di Banjarmasin, yang merupakan pembesar pada zaman kerajaan Banjar.
“Jadi kita harap beliau bisa membesarkan kesultanan ini, sebab kesultanan ini bertujuan di antaranya menjaga adat dan istiadat serta kebudayaan Banjar selalu lestari,” kata Sultan.
Hendropriyono mengapresiasi gelar pangeran dari Kesultanan Banjar ini dan menyatakan ingin mengabdikan diri bagi tanah leluhurnya itu.
“Saya pun berencana akan mengubah akte kelahiran saya dengan menambahkan gelar Pangeran Harya Hikmatdiraja ini,” kata dia. “Saya akan lebih sering ke sini karena sudah mendapat gelar ini, karena tanggungjawab saya mengembannya demi kemakmuran dan kebesaran tanah Banjar ini.”
Selain Hendropriyono, beberapa tokoh Kalsel juga mendapatkan gelar kebesaran, antara lain Mufti Kesultanan Banjar untuk Tuan Guru KH Husin Nafarin yang belum lama ini menerima anugerah Saradipa Tengku Kamaruddin bin Ahmad Albanjari dari Malaysia.