JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua Komisi X DPR RI membidangi pendidikan, pemuda, olah raga, budaya, parawisata dan ekonomi kreatif, Hetifah Sjaifudian mengajak komunitas pecinta seni dan budaya untuk pro aktif dalam berbagai kegiatan.
Ajakan tersebut disampaikan Hetifah, wakil rakyat dari Dapil Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) itu dalam acara ‘Millennial Gathering bertema ‘Pemajuan Kebudayaandi Era Revolusi Industri 4.0’ di Pendopo Bupati Kutai Kartanegara, Tenggarong, Kaltim akhir pekan kemarin.
Ketua Umum Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) itu mengatakan, Kutai Kartanegara merupakan etalase budaya di Kaltim. Dan, Kaltim itu merupakan etalase budaya Indonesia. “Kita harus yakinkan itu,” ajak perempuan berhijam kelahiran Bandung, 30 Oktober 1964 tersebut.
Diakui peraih gelar doktor Politics and International Relations, Flinders University, Adelaide, Australia (2006) yang dikenal vokal memperjuangkan kesataraan gender tersebut, alam dan migas masih dominan di provinsi ini.
Namun, Hetifah yakin, melalui kebudayaan dengan cara mengangkat sisi kelokalan daerah dapat menjadi nilai tambah perekonomian Kalimantan Timur.
Dari evaluasi, tahun lalu kita kurang aktif. Terbukti, hanya dua atau tiga komunitas budaya yang mendapat pendanaan. Padahal daerah ini memiliki beragam komunitas.
“Yuk, Millenial Kukar, mari kita lebih aktif memajukan kebudayaan kita. Kalau bukan kita siapa, kalau bukan sekarang, lalu kapan?,” jelas politisi senior Partai Golkar tersebut.
Pada kesempatan serupa Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Himar Farid mengatakan, kemajuan teknologi seringkali menimbulkan konflik.
Namun, Himar meyakini, kebudayaan hadir sebagai solusi. “Yang terlihat di masa yang akan datang, siapa menguasai platform teknologi, dia lah bangsa pemenang.Tetapi, kemenangan itu tidaklah menjadi apa apa jika hanya melahirkan konflik.”
Karena itu, kata Himar, penting sekali beradaptasi. Kita sadar kekayaan kultur kita ini, yang justru menyatukan kita. “Kita ingin masyarakat kita dapat berkontribusi ke dunia lewat kebudayaan kita, lewat pemajuan kebudayaan,” demikian Himar Farid. (akhir)