JAKARTA, Beritalima.com– Sejak diberlakukan bebas visa wisatawan asing ke Indonesia oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), jumlah pelancong asing yang berkunjung negeri ini meningkat drastis, termasuk ke Bumi Mulawarman, Kalimantan Timur (Kaltim).
Kunjungan pelancong mancanegara ke Indonesia di dominasi wisatawan asal China. Tahun lalu tercatat 1,9 juta wisatawan asal China ke Indonesia. Tahun ini, pemerintah mentargetkan 3 juta kunjungan wisman China.
Hal tersebut dikemukakan Wakil Ketua Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, kebudayaan, pemuda, olah raga, ekonomi kreatif dan wisata, H Hetifah Sjaifudian pada Bimbingan Teknis Promosi Pariwisata Pasar China dengan Pelaku Industri Pariwisata Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (15/9).
Dalam acara bimbingan teknis (bimtek) yang diikuti hampir seratus para pelaku industri pariwisata di Balikpapan itu, Hetifah mengakui kunjungan wisatawan asing ke Indonesia tahun ini bisa menurun pasca beberapa kali gempa yang menguncang di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu.
Hal ini sudah menjadi kajian Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Untuk tetap meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia, Hetifah menyarankan agar wisatawan mancanegara itu yang semula berniat berkunjung ke Lombok bisa dialihkan ke Kalimantan Timur.
“Ada kesempatan buat kita menarik wisatawan asing yang mau ke Lombok itu untuk mengalihkan mereka ke Balikpapan atau destinasi wisata yang begitu banyak di Kalimantan Timur,” kata Hetifah.
Ketua Umum Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) itu menyebutkan, banyak keunikan wisata yang ada di Balikpapan Kaltim. Wisata Balikpapan sangat layak dipasarkan ke China. Untuk itu perempuan berhijab tersebut sangat mendukung kerjasama lintas sektor untuk mendatangkan wisatawan lebih banyak lagi ke Kalimantan Timur.
Meski begitu, Hetifah mengaku, masih ada permasalahan wisata di Balikpapan.
“Kendala pariwisata kita salah satunya soal infrastruktur. Harus ada perbaikan infrastruktur dasar dan fasilitas pariwisata. Juga masih perlu peningkatan profesionalisme pengelolaan destinasi wisata,” lanjut perempuan kelahiran Bandung, 30 Oktober 1964 tersebut.
Sebagai anggota DPR yang mempunyai fungsi legislasi, Hetifah mengatakan, ada Undang-undang No: 10/2009 tentang Kepariwisataan. Salah satu yang diamanatkan dalam UU Kepawisaatan adalah pembentukan badan yang bertugas mempromosikan wisata Indonesia.
“Kita punya UU Kepariwisataan. Salah satu amanatnya adalah pembentukan Badan Promosi Pariwisata Daerah. Ini di Kaltim sudah ada, tapi ada beberapa daerah lain yang belum ada, seperti Berau. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa dibentuk badan ini,” jelas Hetifah.
Pada kesempatan tersebut, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar, Nia Niscaya berpesan pada pelaku usaha agar memberikan pelayanan terbaik bagi para wisatawan.
Kalau mau menarik wisata, perhatikan aksesabilitas. Buat kesan pertama yang menarik buat wisatawan yang berkunjung. Buat para youtubers, jadilah ambasador pariwisata.
“Kalau berkunjung ke sebuah tempat wisata, promosikan wisata kita. Misalnya kalau makan foto dulu makanannya. Ini adalah cara-cara promosi paling murah dan efektif di era digital seperti saat ini,” terang Nia.
Terkait pemasaran wisata Indonesia ke China, menurut Nia, posisi Balikpapan sangat strategis. Secara geografis Balikpapan lebih dekat daripada Pulau Bali. Wisatawan China paling banyak ke Indonesia. Tapi, tujuannya kebanyakan ke Bali. Padahal jarak dari China ke Balikpapan lebih dekat ketimbang ke Bali.
“Ini seharusnya menjadi peluang pelaku wisata di Balikpapan untuk menarik wisatawan asal China itu untuk berkunjung ke Kalimantan Timur. Kita sudah join promotion dengan Ctrip sebuah agen travel terbesar di China. Kenapa dengan China, karena China turisnya sangat besar,” demikian Nia Niscaya. (akhir)