JAKARTA, Beritalima.com– Pemerintah dibawah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus menyambut ekonomi baru yang penuh dengan inovasi dan kreatifitas atau lebih dikenal dengan sebutan ekonomi kreatif.
Soalnya, ekonomi kreatif saat ini mampu memberikan kontribusi 7,38 persen terhadap total perekonomian nasional. Karena itu, upaya pengembangan ekonomi kreatif ini terus digalakkan.
Hal ini menjadi dasar pelaksanaan Workshop Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif untuk akses permodalan non perbankan di hotel Swissbell Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (1/9).
Acara yang dibuka Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif, Fadjar Hutomo tersebut dihadiri sedikitnya 150 pelaku ekonomi kreatif di Samarinda. Dan, tampil sebagai pembicara kunci (keynote speaker) Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian.
Narasumber lainnya adalah Syaifullah (Direktur Akses Non Perbankan), Muhammad Faisal (Kepala Dinas Pariwisata Kota Samarinda), Herwanto A Prabowo (Kasubdit Modal Ventura) dan Rudi Syafiansyah Dachlan (Direktur PT. Sarana Kaltim Ventura).
Dalam sambutannya, Fadjar menyampaikan, ekonomi di Indonesia didominasi tiga subsektor yaitu kuliner (41,6 persen), fashion (18,15 persen), dan kriya (15,70 persen). Kuliner terdiri dari restoran, warung, penyediaan makanan keliling, kedai, jasa boga dan lain sebagainya.
Dikatakan Fadjar, ekonomi kreatif harus tetap memperhatikan dan bahkan mengembangkan kebudayaan lokal. “Ekonomi kreatif prinsipnya adalah bagaimana membawa nilai-nilai tradisonal kita ke dalam nilai-nilai kekinian”, kata Fajar.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mengemukakan, sebaran ekonomi kreatif di Kalimantan baru mencapai 4,95 persen. Industri ekonomi kreatif ini belum berkembang di Kalimantan Timur karena kondisi di Kalimantan yang masih mengandalkan sektor dari Sumber Daya Alam (SDA).
Meski harus selalu optimis, Hetifah mengakui adanya tantangan-tantangan dalam realisasi industri kreatif ini. “Bahan baku banyak yang masih import”, tegas dia.
Secara khusus Hetifah mengapresiasi Bekraf, dalam hal ini Deputi Akses Permodalan yang merencanakan memberikan bimbingan teknis akses permodalan kepada sebanyak 3700 orang.
“Bekraf merencanakan permodalan untuk pelaku ekonomi kreatif pada akses permodalan non perbankan sebesar 245 miliar, tentu ini harus kita dukung,” jelas anggota DPR RI Dapil Kaltim dan Kaltara ini. (akhir)