JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr Hj Hetifah Sjaifudian mengharapkan seleksi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) juga nenpertimbangkan lama pengabdian.
“Sebaiknya harus ada satu aspek lagi yang dipertimbangkan untuk guru PPPK yakni lama pengabdian mereka. Lama pengabdian sebagai guru honorer sebaiknya juga dijadikan kriteria penilaian seleksi. Tidak perlu ditentukan syarat minimum, tapi bisa dimasukkan sebagai pembobotan. Mereka yang lebih lama mengajar mendapatkan bobot lebih tinggi,” kata Hetifah,
Hal itu dikatakan politisi senior Partai Golkar ini kepada Beritalima.com di Jakarta, Rabu (25/11) malam menanggapi pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim yang disampaikan dalam siaran langsung melalui kanal Youtube, Senin lalu berkaitan dengan rencana seleksi guru PPPK tahun depan. Nadiem memaparkan, golongan yang dapat mengikuti seleksi yaitu guru honorer dan lulusan PPG yang belum mengajar.
Menurut wakil rakyat dari Dapil Provinsi Kalimantan Timur tersebut, hal ini dilakukan sebagai penghargaan terhadap para guru yang telah lama mengabdi tetapi sampai sekarang statusnya masih saja tetap sebagai guru honorer.
“Banyak dari Bapak/Ibu guru honorer kita yang telah bertahun-tahun mengabdikan diri bagi dunia pendidikan, dengan berbagai ketidakjelasan selama ini dan kesejahteraan yang kurang. Saya rasa wajar jika ini diperhitungkan,” demikian Dr Hj Hetifah Sjaifudian. (akhir)
