JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Dr Hj Hetifah Sjaifudian mengatakan, perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia ke-75 berbeda dibandingkan dengan kegiatan serupa tahun-tahun sebelumnya.
Kali ini perayaan dilakukan ditengah wabah pandemi virus Corona (Covid-19) masih melanda Indonesia yang belum memperlihatkan tanda-tanda melandai sehingga seluuh kegiatan terpaksa dilakukan dengan protokol kesehatan cukup ketat.
Namun, hal tersebut bukan berarti perayaan HUT Kemerdekaan kali ini kurang meriah. “Yang kita rayakan adalah semangatnya. Mungkin pada hari ini sebagian besar kita tidak bisa mengikuti upacara, atau lomba-lomba 17-an. Tapi, itu tidak berarti hari ini berlalu begitu saja,” kata Wakil Ketua Komisi X DPR RI ini.
Hetifah mencontohkan, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengikuti himbauan pemerintah untuk berdiri tegak dan melakukan sikap sempurna saat upacara pengibaran bendera sedang dilakukan yakni pukul 10,17 WIB.
“Kita sama-sama melakukan imbauan Pemerintah tersebut, bisa juga di rumah masing-masing. Karena pandemi, upacara virtual adalah cara sederhana untuk bersama memperingatinya. Sikap sempurna saat mendengar lagu kebangsaan adalah penerjemahan dari Undang-Undang No: 24/2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan,” papar dia.
Wakil rakyat dari Dapil Provinsi Kalimantan Timur ini menambahkan, cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengibarkan bendera merah putih di kediaman masing-masing.
Setidaknya kita bisa memasangnya di depan rumah. Itulah cara minimal kita mewujudkan cinta tanah air dan merayakan HUT RI di masa pandemi ini, agar momentumnya tidak terlewat.
“Justru di masa sulit ini, momentum ini harus kita manfaatkan untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa, terutama dalam bergotong-royong mengatasi pandemi.” jelas dia.
Terkait dengan perayaan HUT Kemerdekaan kali ini, Hetifah membagikan 1000 bendera merah putih untuk rakyat Kalimantan Timur. Bendera itu dibagikan di sejumlah Kabupaten/Kota di Kaltim, seperti Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara, dan Paser. (akhir)