JAKARTA, Beitalima.com– Kabar gembira buat masyarakat Indonesia khususnya para pecinta sepak bola di tanah air datang dari Kota Zurich, Jerman akhir pekan ini karena PSSI sebagai induk organisasi sepakbola di tanah air untuk pertama kalinya dipercaya Federation Internationale de Football Association (FIFA) sebagai tuan rumah putaran putaran final Piala Dunia U-21.
Pesta sepak bola tingkat dunia itu bakal digelar 2021 dan 24 negara dari enam konfederasi. Ini merupakan ajang pembuktian buat kesebelasan ‘Garuda Muda’ setelah senior mereka terpuruk dalam kwalifikasi Piala Dunia 2022.
Guna mensukseskan hajat itu, Presiden Joko Widodo bahkan memberikan wejangan khusus kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang baru, Zainudin Amali saat pelantikan Kabinet Indonesia Maju (KIM) pertengahan pekan lalu.
Politisi senior Partai Golkar itu mengambil langkah cepat dalam rangka persiapan, salah satunya berbicara dengan PSSI untuk kembali meminang pelatih asal Spanyol Luis Milla. Pelatih asal Spanyol dinilai cukup sukses saat menangani tim nasional Indonesia beberapa waktu lalu. Milla membawa tim ‘Merah Putih’ meraih perunggu SEA Games dan perdelapan final Asian Games 2018.
Terkait dengan penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah putaran final Piala Dunia U-21 ini, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menyambut positif langkah Menpora. Dia mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan koleganya itu.
“Saya melihat Menpora bekerja cepat. Baru kemarin dilantik lho, sudah mulai memberikan solusi terkait permasalahan tim nasTimnas,” ungkap Hetifah dalam keterangan tertulis melalui WhatsApp (WA) kepada Beritalima.com, Senin (28/10).
Diungkapkan Ketua Umum Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) ini, ke depan bakal banyak banyak tantangan yang harus dihadapi dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-21. Selain Timnas yang layak, perlu juga memperhatian Infrastruktur Venue, Anggaran, serta Sumber Daya Manusia (SDM) penyelenggara yang mumpuni.
“Komisi X DPR RI siap menjadi mitra Menpora untuk menjawab tantangan di atas, demi nama baik Indonesia di mata dunia,” demikian Hetifah Sjaifudian. (akhir)