Hetifah Minta Kemendikbud Perhatikan Siswa Vokasi Selama Pandemi Covid-19

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Komisi X DPR RI mendorong Badan Penelitian Pengembangan dan Pembukuan (Balitbangbuk) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk melakukan penelitian khusus mengenai vokasi ke dalam cetak biru pendidikan nasional. Panja juga mendorng, Kemendikbud memasukkan substansi pendidikan vokasi ke dalam cetak biru pendidikan nasional.

Dorongan itu terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Panitia Kerja (Panja) Pendidikan Vokasi Komisi X DPR RI dengan eselon I Kemendikbud, pertengahan pekan ini membahas mengenai keadaan pendidikan vokasi di Indonesia serta arah kebijakan dan program vokasi Kemendikbud ke depan.

Hadir dalam rapat tersebut Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Dirjen Pendidikan Vokasi, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Kepala Balitbang dan Perbukuan Kemendikbud. Rapat dipimpin Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Dr Hj Hetifah Sjaifudian.

Hetifah dalam keterangan tertulis melalui WhatsApp (WA), Rabu (6/5) malam mengatakan, adanya dasar penelitian yang kuat sangat penting dalam proses perumusan kebijakan. “Kita ingin semuanya evidence based. Begitu banyaknya penelitian yang telah dilakukan harus menjadi dasar penentuan pembangunan vokasi yang memang menjadi fokus utama Kemendikbud di periode ini. Mulai penentuan prioritas, jumlah SMK yang akan dibangun, persebaran geografisnya, semua harus ada justifikasi dan argumennya,”

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar ini mengatakan, masuknya rencana pembangunan vokasi ke dalam cetak biru demi menjamin keberlangsungan rencana itu untuk jangka panjang. “Jika tidak ada grand designnya yang memiliki kekuatan hukum, ini sangat rentan untuk tidak berlanjut di periode selanjutnya jika menterinya berubah. Karena itu, kita harus berkomitmen untuk ini. Dan, cetak biru itu harus dibuat benar-benar berkualitas dengan mempertimbangkan perkembangan zaman dan berbasis data,” jelas Hetifah.

Legislator Dapil Kalimantan Timur tersebut juga mengingatkan perlunya Kemendikbud menerbitkan kebijakan khusus pendidikan vokasi selama masa pandemi ini karena belum adanya kepastian kapan kita keluar dari masa pandemi ini.

“Kemendikbud harus menyiapkan skenario-skenario untuk pelajar SMK dan pendidikan vokasi lainnya. Karena rata-rata mereka belajar berbasis praktik, tidak bisa hanya teori secara daring. Harus dipikirkan solusinya agar pembelajaran yang dilaksanakan tetap berkualitas.” demikian Dr Hj Hetifah Sjaifudian. (akhir)

beritalima.com

Pos terkait