Bedah Rumah Home Industri VCO ala Program Hi-link Ristekdikti bersama Dinas KUMDAG Pemkab Trenggalek
TRENGGALEK, beritalima.com – Trenggalek merupakan wilayah kabupaten yang memiliki pesisir laut di bagian selatan. Daerah pesisir ini memiliki tumbuhan kelapa yang sangat potensial bagi upaya masyarakat untuk memanfaatkan kekayaan alam dari buah nyiur tersebut. Berdasarkan data dari disbun propinsi jatim (http://www.disbun.jatimprov.go.id/komoditi_kelapa.php ), pertanaman kelapa pada perkembunan rakyat, areal perkebunan kelapa di Kabupaten Trenggalek seluas 15.812 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Trenggalek memiliki potensi ekonomi yang bagus berbasis pada pemanfaatan buah dari kelapa tersebut.
Buah kelapa dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi beragam jenis produk, seperti bahan baku minyak, minyak kelapa murni/Virgin Coconut Oil (VCO), sabun, kosmetik, makanan dan minuman, obat-obatan, sedangkan pohonnya dapat digunakan sebagai bahan bangunan, furnitur, perabot rumah tangga bahkan limbah buah kelapa dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, misalnya: Sabut kelapa diolah menjadi tali dan keset, serat dan serbuk sabut kelapa (cocodust) diolah menjadi dinding peredam suara, kayu partikel, media tanam, matras, jok mobil, dan pelapis tempat tidur pegas.
Sedangkan hasil dari buah kelapa yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan penuh keajaiban manfaatnya bagi kehidupan dan kesehatan manusia adalah Virgin Coconut Oil (VCO). VCO ini merupakan merupakan produk terbaik dari kelapa yang memiliki kandungan dan manfaat yang baik untuk kesehatan, yaitu, antara lain: 1. Asam laurat , 2. Antimikroba, 3. Sistem kekebalan tubuh, 4. Kolesterol baik, 5. Antibiotik super, dll.
Dra. Ec. L. Tri Lestari, M.Si Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya melalui program Hi-link dana hibah dari Kemenristekdikti, bekerja sama dengan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Trenggalek, telah mampu memberdayakan ekonomi kelompok masyarakat pengolah VCO ini di Trenggalek. Selama tiga tahun pelaksanaan program pemberdayaan pengolahan VCO tersebut, telah berhasil membedah rumah pengrajin VCO, sampai menjadi rumah yang layak home Industri VCO yang selama ini digeluti oleh kelompok masyarakat pengrajin VCO parawidya di Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek.
Melalui transfer teknologi tepat guna pengolahan VCO dengan aplikasi teknologi membran, telah berhasil menghasilkan kualitas VCO yang bermutu tinggi, dan bahkan mampu mengembangkannya dalam diversifikasi produk turunan berbagai bahan kosmetik dan perawatan kesehatan yang bernilai ekonomis tinggi dan bermanfaat bagi masyarakat. Adapun diversifikasi produk turunan dari VCO tersebut, antara lain: Sabun VCO, Lips gloss, Minyak telon dan Massage Oil.
Produksi VCO yang dihasilkan dari usaha home industri yang tergabung dalam kelompok pengrajin VCO parawidya tersebut, sesuai dengan hasil pemeriksanaan Unit Pelayanan Pengujian, Fakultas Farmasi Unair Surabaya, hasilnya sangat menggembirakan karena VCO yang dihasilkan dapat tahan kualitasnya sampai 5 tahun lebih sehingga masih layak dikonsumsi karena tidak mengandung Microba yang merugikan tubuh manusia. Hal ini di dukung dari hasil pemeriksaan Sucofindo kandungan asam laurat (Lauric Acid C 12.0) sertifikat nomor 03793/FOBOAK, tanggal 22 September 2017, kandungannya mencapai 54,78%. Hal ini menunjukkan bahwa VCO yang dihasilkan memang berkualitas tinggi walaupun diproduksi oleh kelompok masyarakat dalam sekala Industri Rumah Tangga, melalui aplikasi teknologi membran ultrafiltrasi dan reserve osmosis. Dengan melalui kedua tahapan tersebut,diharapkan VCO yang diperoleh memiliki kemurnian dan nilai ekonomis yang jauh lebih tinggi sehingga bisa menghasilkan produksi VCO dengan standar kualitas yang baik dan baku serta dapat memenuhi standar produksi makanan sehat dari dinas kesehatan.
Tahap selanjutnya pemberdayaan pengolah VCO yang dilakukan oleh Dra. Ec. L. Tri Lestari, M.Si, setelah kualitas produksi VCO dapat distandarkan dengan proses produksi yang berstandar pula, disertai dengan merk dagang Menak Sopal, maka pada tahap berikutnya adalah pemberdayaan dalam pemasaran produk VCO tersebut, pemasaran on-line dan kerja sama distribusi produk dengan bekerja sama penyedia layanan on-line menjadikan produk VCO ini, dikenal luas oleh masyarakat dan mampu menjangkau pasar yang lebih luas secara efektif dan efisien. Sehingga mampu memberdayakan ekonomi masyarakat pengolah VCO tersebut, walaupun industri dilakukan dalam sekala rumah tangga, dengan cara membedah rumah produksi menjadi rumah yang layak produksi dengan sertifikasi kualitas VCO yang layak konsumsi.