Hikmah di Balik Covid-19

  • Whatsapp

Foto: CDC

beritalima.com | Adanya pandemi Covid-19 mengaharuskan kita untuk tetap di rumah saja, dengan harapan terputusnya mata rantai virus ini, tatkala pemerintah mengumumkan bahwa virus sudah masuk di Indonesia.

Sebagian orang mulai bergegas memenuhi pasar-pasar untuk berbelanja kebutuhannya masing-masing, orang berlomba-lomba membeli masker dan pensanitasi tangan. Media di dunia telah memberitakan tentang bahayanya virus ini apabila terkena pada manusia dan bisa menularkan dari manusia ke manusia begitu cepatnya.

Merupakan suatu bencana besar untuk umat manusia, semua orang merasa waswas terhadap orang disekelilingnya, dan menjadi “manusia super bersih”.
Menjaga jarak satu sampai dua meter sudah menjadi kewajiban, karena sampai vaksin belum bisa ditemukan virus akan terus meneror langkah demi langkah kita ketika keluar rumah.
Tapi apa kabar dengan orang yang masih di luar sana? banyak gelandangan, pengemis, bahkan orang gila yang berada di luar mencari sesuap nasi demi menyambung kehidupannya.

Sungguh miris ketika melihat mereka berada dipinggir jalan, tak punya rumah dan bahkan ada yang sebatang kara terlunta-lunta tak tau arah harus kemana.
Siapa yang bertanggung jawab atas kehidupan mereka ? kita harus bersyukur diberikan kehidupan yang layak dan cukup, sehingga kalian terduduk santai bisa membaca tulisan ini di gawai atau laptop kalian.

Sudah banyak juga orang yang terhenti pekerjaannya dan penghasilannya, sampai ada yang terkena Pumutusan Hubungan Kerja (PHK) massal ketika terjadinya pandemi.
Musibah ini seharusnya menjadi ajang kita berlomba-lomba berbuat kebaikan kepada orang yang lebih membutuhkan, memberi makan dan memberikan sedekah untuk mereka yang kurang beruntung.
Karena memberi makan dan sedekah tidak akan membuat kita menjadi jatuh miskin, malah akan menjadikan kita kaya hati dan menjadi ketenangan jiwa.

Senang rasanya jika kita terus menurus berbagi kepada sesama dan menularkan kebaikan kepada orang lain, sehingga kebaikan itu pun akan berlanjut. Mulai banyak orang yang mengumpulkan dana untuk disumbangkan kembali kepada para medis dirumah sakit dan orang yang kesulitan ekonominya.

Dari mulai artis, musisi dan pengusaha menggalang dana untuk kepentingan masyarakat yang kurang beruntung.
Musibah ini mejadikan kita untuk tidak selalu melihat ke atas namun juga harus melihat ke bawah, bahwa masih banyak orang yang kesulitan mencari makan dan membiayai keluarganya demi menyambung kehidupan sehari-hari.

Tidak ada yang tahu kapan berakhirnya pandemi Covid-19 ini, seluruh dunia sedang berduka cita akibat virus ini melanda, ini merupakan suratan takdir yang telah direncakan Tuhan agar manusia dapat berrefleksi diri, memikirkan apa yang telah kita lakukan terhadap bumi ini.
Suatu bentuk teguran sang ilahi untuk para hambanya agar bersuci kembali menghadap kepada-Nya, peristiwa besar ini akan tercatat di dalam sejarah dunia, bahwa ada virus yang berukuran 0,125 mikrometer yang dapat membunuh ribuan orang di dunia.

Virus ini tak kasat mata, bisa terkena dimana saja, karena gejalanya hampir sama dengan gejala influenza, jadi kita harus tetap waspada ketika kita berada di luar rumah.
Jumat 10 April 2020 pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bahwa masyarakat diwajibkan memakai masker ketika keluar rumah dan selalu rajin mencuci tangannya agar terhindar dari virus ini.

Tidak ada salahnya memakai masker ketika kita diharuskan untuk pergi keluar rumah karena itu untuk kesehatan kita sendiri, dan juga memberikan masker bagi orang yang tidak bisa membelinya.

Saya yakin masih banyak orang baik di luar sana yang mau memikirkan dan memberikan perhatiannya kepada masyarakat kecil dan orang-orang yang kurang beruntung dalam kehidupanya.
Sudah saatnya kita bebenah diri untuk menjadi manusia yang lebih baik dan bermanfaat untuk negara ini, jangan menjadikan akal pikiran kita menutupi hati dan nurani kita.
Jadikan musibah ini sebagai perhatian dan pembelajaran kita untuk mempersatukan bangsa Indonesia, yang berkecukupan membantu yang kurang mampu, sehingga semua orang akan bisa terpenuhi kecukupannya.

Semoga pandemi ini segaralah usai berlalu dan semua orang bisa beraktivitas kembali sedia kala.

(Rahman Hakim – Politeknik Negeri Jakarta)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait