KUPANG, beritalima.com – Hingga 19 September 2017, BNI Kupang telah menyalurkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) di kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Timur sebesar Rp 42,75 miliar (55 persen) dari target 78,54 miliar.
“ Dana KUR yang disalurkan itu tersebar seluruh sektor, yakni sektor ekonomi, perdagangan, industri, jasa, perkebunan, pertanian, peternakan dan perikanan. Dari semua sektor itu, tetap dominan adalah sektor perdagangan,” kata Pemimpin Bidang Pemasaran Bisnis BNI Kupang, I Made Budiana kepada Berita Lima di Kupang, Rabu (20/9/2017).
Ia mengatakan, suku bunga yang ditetapkan pemerintah sebesar 9 persen dengan jangka waktu maksimal sampai dengan lima tahun. Nilai pinjaman paling tinggi Rp 500 juta. Di mana pemberian KUR perhitungannya berdasarkan perputaran modal kerja, perputaran kas, piutang, dan perputaran stok.
“ Kalau tahun 2016, BNI Cabang Kupang menyalurkan KUR sebesar Rp 75 miliar, dari target yang ditetapkan Rp 63 miliar. Kita bisa realisasikan melampaui target. Kalau tahun ini, sampai dengan kemarin baru kita salurkan 45,75 miliar,” katanya.
Dimana sektor dominan yang dibiayai adalah sektor perdagangan. Kemudian industri pengolahan, termasuk batako, industri kerajinan, pengolahan ikan. Sedangkan sektor jasa yaitu kos-kosan, travel, bengkel dan pertanian.
Dia menjelaskan, syaratnya pinjaman KUR adalah minimal usahanya 6 bulan beroperasi, dan tidak tercatat kredit macet atau tidak menikmati kredit produktif di bank lain.
Ia mengakui bahwa dalam penyaluran KUR tersebut mengalami kredit macet dibawa satu persen. “ Kredit macet ini disebabkan karena kalah bersaing. Untuk itu, kita menghimbau kepada debitur diharapkan bisa mengembalikan dengan baik. Karena kalau kredit macet diatas 2,5 persen kita tidak boleh menyalurkan KUR lagi,” kata Budiana menambahkan. (L. Ng. Mbuhang)