Hipunan Penggiat Dan Peduli Budaya Jawa Timur Menyatakan Menolak Tindak Intoleransi Radikalisme

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com | Mojokerto Sekelompok anak muda Jawa Timur berkumpul dan berbincang santai di suatu tempat di lembah gunung Penanggungan Mojokerto. Pada tanggal 30 Januari 2022
Dalam candaan dan perbincangan ini mencetuskan kegiatan sarasehan budaya. Lalu muncullah ide untuk mewujudkan hal itu. Dengan mendatangi tohoh spiritual budaya dan masyarakat Jolotundo yaitu Mbah Gatot Hartoyo diutarakan apa yang ingin diwujudkan ide tadi. Mbah Gatot mengatakan sebaiknya diadakan sarasehan dan silahturami pelaku, penggiat dan pemerhati spiritual dan budaya. Dalam hitungan 4 hari setelah mendapatkan arahkan ini maka terwujudlah acaca “Sarahsehan Budaya & Ajang Silahturami”.

Adapun sasarannya adalah himpunan dari ormas, paguyban, padepokan penggiat dan peduli budaya yang ada di Jawa Timur. salah satu dari penyelenggara mengukapkan kepada wartawan Radar Malaka bahwa ini merupakan langkah awal yang masih jauh dari sempurna, karena berasal dari suatu kespontanitasan teman-teman generasi muda budaya, untuk itu perlu masukan dan saran demi kebaikan bersama. Dikesempatan ini juga Mas Bagus mengatakan kalau kegiatan ini bukan asal-asalan meskipun bermula dari perbincangan santai tapi setius, kami pada acara ini telah mengambil sikap tegas bahwa tidak ada tempat bagi intoleransi Radikal di bumi Ibu Pertiwi Hal ini diamini oleh Ketua LKRI Jawa Timur.

Tujuan acara ini untuk mengangkat kembali nilai-nilai ajaran leluhur dan melestarikannya ungkap ketua Kits Surabaya ( mas Bagus ). Setelah acara berakhir, Tokoh masyarakat dan budaya Jolotundo yaitu Mbah Gatot Hartoyo mengatakan bahwa masih banyak peristiwa sejarah leluhur yang perlu diluruskan seperti Sumpah Amukti Palapa dari mahapatih Gajah Mada itu bukanlah suatu peperangan yang menaklukkan daerah atau menjajah tetapi tindakan penyelamatan keutuhan kerajaan Majapahit dengan kata lain adalah melakukan pencegahan disintegrasi bangsa. Ujar beliau lagi bahwa persatuan dan kesatuan saat itu penting untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat di kerajaan Majapahit ini.

Dalam momentum ini seluruh peserta berharap agar kegiatan serupa kedepannya dapat ditata dan difokuskan sehingga dapat diaplikasikan oleh generasi muda millenial di Jawa Timur khususnya dan generasi muda Indonesia pada umumnya ujar Ki Untung perwakilan dari LP2BN Lembaga Pelindung dan pelestari Budaya Nusantara Mojokerto (pej)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait