JAKARTA, Beritalima.com– Di sela-sela menjalankan tugas baik itu Rapat Kerja (Raker) maupun Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) secara virtual di parlemen, anggota Komisi VI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Hj Nevi Zuairina terus melakukan aksi sosial di daerah pemilihannya, Sumatera Barat II meliputi delapan kabupaten kota di Ranah Minang.
Perempuan berhijab kelahiran Jakarta, 20 September 1965 itu membagikan sembako, nasi kotak hingga sarung tangan untuk membantu meringankan beban warga yang terkena dampak ekonomi akibat wabah virus Corona (Covid-19).
Pekan lalu bekerja sama dengan Lembaga Sosial Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat, akhir pekan ini dilanjutkan dengan menyalurkan ribuan paket sembako termasuk beras kepada masyarakat. “Tim kami juga menyebar nasi kotak pada saat moment Jum’at berkah untuk masyarakat yang memang membutuhkan,” ujar Nevi.
Dalam keterangan tertulis yang diterima awak media, selain sembako dan sajian makanan siap santap, Nevi juga memberikan bantuan sarung tangan kepada Rumah Sakit di Dapil II Sumatera Barat yakni Pariaman, Padang Pariaman, Agam, Bukit Tinggi, Payakumbuh, Limapuluh Kota, Pasaman dan Pasaman Barat yang saat ini kekurangan instrumen pendukung Alat Pelindung Diri (APD).
Wakil rakyat di Komisi membidangi perdagangan dan industri ini sejak wabah virus Corona melanda Indonesia memang konsisten melakukan aksi yang dimulai dengan pembagian hand sanitizer dan menggelontorkan ribuan masker di dapil II Sumatera Barat.
Medio April 2020, dilanjutkan dengan bantuan sembako untuk masyarakat akibat terganggunya perekonomian keluarga yang berawal terganggunya pekerjaan sebagian besar masyarakat menengah kebawah. “Pekan ini target saya 1.000 paket. Hingga saat ini, sudah tersebar 4.000 paket sembako telah tuntas kami sebarkan ke masyarakat. Setiap paket sembako ini terdiri dari 5 kg beras gula pasir, minyak goreng, mie instan,” terang Nevi.
Dia mengaku karena dari hasil observasinya di lapangan, Pandemi Covid-19 telah membawa dampak ekonomi terhadap masyarakat Sumbar khususnya dan Indonesia umumnya. “Sungguh berat beban yang harus ditanggung mereka saat ini. Bahkan warga yang sebelumnya hampir miskin jatuh ke dalam kelompok miskin saat ini. PHK terjadi dimana-mana menjadi fenomena yang tidak dapat terbendung lagi.”
Menurut Nevi, banyak masyarakat yang sebenarnya sudah masuk pada kategori sangat membutuhkan, tetapi tidak terdata terutama oleh dinas sosial baik provinsi maupun kabupaten/kota. Keadaan ini memerlukan validasi yang akurat sehingga program pemerintah yang berasal dari refocussing anggaran kegiatan berbagai kementerian dapat efektif menyentuh masyarakat yang benar-benar butuh.
“Semoga aksi yang saya lakukan ini dapat membawa manfaat pada masyarakat terutama di dapil saya yang merupakan kewajiban dari anggota DPR yang mewakili daerah. Yang paling penting, kita semua berdo’a agar wabah ini cepat selesai dan masyarakat dapat menjalankan kehidupan secara normal kembali. Semoga kita semua bisa bertahan ditengah wabah corona melanda negeri ini,” demikian Hj Nevi Zuairina. (akhir)