Palembang, beritaLima – Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Selatan menggelar Jambore Kader Posyandu bagi TP-PKK Kabupaten/Kota di Gedung Serbaguna Asrama Haji Palembang, Selasa (31/5).
Hal tersebut merupakan salah satu kiat nyata bahwa TP PKK Sumatera Selatan konsen dengan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat serta sebagai wujud nyata dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan hingga ke lapisan terendah di masyarakat.
Wakil Ketua I TP-PKK Provinsi Sumsel Hj. Tartila Ishak Mekki mengatakan, posyandu merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama bagi ibu dan bayinya. Oleh karena itu, dirinya berujar, kualitas kader posyandu sangat menentukan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan bayi dalam tumbuh kembangnya.
“Jambore ini diselenggarakan agar para kader posyandu berkompetisi dan meningkatkan kualitas pelayanannya dalam melayani masyarakat karena diadakan beragam lomba yang erat hubungannya dengan keseharian di posyandu,” tuturnya saat memberikan sambutan pembukaan.
Tartila menuturkan, melalui Jambore Kader Posyandu pihaknya berusaha meningkatkan pemberdayaan kader sebagai pelopor dalam meningkatkan kesehatan keluarga, khususnya ibu dan bayinya. Selain itu, tingginya angka kematian ibu saat melahirnya saat ini masih tinggi di Sumsel.
Menurut Hj. Tertulis, hal itu menjadi tugas seluruh lapisan masyarakat terutama praktisi kesehatan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI).
Salah satu cara menurunkannya yakni sosialisasi bahwa persalinan harus dilakukan dengan bantuan tenaga kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dari pemerintah. Kader posyandu harus lebih gencar mensosialisasikan ini karena mereka yang langsung menyentuh masyarakat lebih sering.
“Saat ini terjadi fenomena ibu yang baru melahirkan enggan menyusui anaknya sendiri, dan lebih memilih memberikan susu formula kepada anaknya. Banyak alasan kontemporer seperti bentuk tubuh berubah, ribet, dan lain sebagainya sehingga para ibu memilih tidak memberikan ASI”, kata istri orang nomor 2 di Sumatera Selatan ini.
Padahal umur 0-2 tahun bayi harus mendapatkan ASI ekslusif. Selain cakupan nutrisinya lengkap, daya tahan tubuh dan kecerdasannya pun akan lebih baik daripada susu formula. “Kader posyandu disini tugasnya meyakinkan para ibu bahwa memberikan ASI adalah krusial sangat penting bagi masa depan anaknya,” tegasnya.
Selain lomba, juga akan ada materi-materi tambahan yang akan memperluas wawasan kader posyandu saat berkegiatan nantinya. Dirinya berharap peserta dapat menyerap pengetahuan dan mengaplikasikannya di daerah masing-masing dari Jambore ini.
“Mari membangun SDM Sumsel menjadi lebih baik dari tingkat terkecil di masyarakat. Dengan begitu, anak-anak dan ibu menjadi sehat, pintar, dan membangun Sumsel lebih baik ke depannya,” tambahnya.
Sementara itu, Asisten III bidang Kesejahteraan Rakyat Setda Sumsel Akhmad Najib mengatakan, Jambore Kader Posyandu ini telah dilakukan sejak 1964 dan dicanangkan langsung oleh Presiden Pertama Indonesia Ir Soekarno. Pemerintah dari dulu telah menyadari bahwa kesehatan, khususnya bagi ibu dan bayi merupakan penentu kesejahteraan masyarakat ke depannya.
Posyandu merupakan program yang dilaksanakan oleh masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat. “Kita butuh generasi kuat dan cerdas. Di sinilah bagaimana kader PKK di tingkat terbawah yakni di desa ngambil peran untuk mengajak ibu menyusui dan bayinya rutin diperiksakan di posyandu dan puskesmas. Bahkan programnya ini harus dilakukan mulai bayi masih dalam kandungan,” kata Najib.
Diriny pun berujar, Jambore Kader Posyandu dapan mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan pintar. Kualitas posyandu, tuturnya, tidak terlepas dari kadernya sendiri. Oleh karena itu bermitra dengan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh kader pkk ini sudah baik dan meningkatkan kualitas yang sudah ada.
“Sebagai apresiasi, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin pun akan memberikan reward bagi para kader terbaik dengan diberi hadiah umroh. Kader posyandu ini kan tidak digaji dan benar-benar mengabdi untuk masyarakat. Oleh karena itu, tahun ini tiga kader akan diberangkatkan umroh dengan diundi. Ini dianggap menjadi hadiah yang pantas bagi siapa saja yang mengabdikan dirinya ikhlas untuk masyarakat,” pungkasnya.
(Nn/ BP)