PADANG – Jerebu akibat karhutla (kebakaran hutan dan lahan) tengah menyelimuti sebagian besar pulau Sumatra sejak awal bulan September 2019 hingga saat ini. Terkonsentrasi pada Provinsi Riau yang kualitas udaranya sudah rentan mengancam kesehatan penduduknya, Himpunan Mahasiswa Jurusan Seni, Tari, Drama, dan Musik Universitas Negeri Padang (HMJ Sendratasik UNP) menggelar Aksi Peduli Riau pada hari Sabtu 21 September 2019 dari pukul 09.00 – 15.00 WIB di pertigaan lampu merah depan kantor DPRD Sumbar, Ulakkarang, Kota Padang.
“Aksi Peduli Riau yang kami lakukan ini sebagai upaya penggalangan dana bantuan untuk para korban jerebu karhutla di Provinsi Riau. Dana yang terhimpun akan kami serahkan pada Dinas Kesehatan Provinsi Riau agar disalurkan dalam bentuk, obat-obatan, masker, dan lainnya pada masyarakat yang membutuhkannya,” kata Muhammad Iqbal (Ibal Gede), Ketua HMJ Sendratasik UNP periode 2019-2020, saat kami wawancarai, Minggu (22/9/2019).
Ibal Gede juga mengatakan, “Kami melakukan pertunjukan musik dalam Aksi Peduli Riau ini, agar warga makin tergugah untuk mengulurkan bantuan. Ada 25 orang mahasiswa yang kami turunkan pada aksi hari ini. Sesuai dengan yang telah diprogramkan, Aksi Peduli Riau ini akan kami lakukan empat kali, pada setiap hari Minggu, dimulai pada hari ini (21/9/2019) hingga 13 Oktober 2019 nanti pada lokasi yang berbeda-beda. Lokasi selanjutnya di perempatan lampu merah Masjid Raya Sumbar, Restoran Lamun Ombak jalan Khatib Sulaiman, dan di halaman kantor BTN Pusat Kota Padang.”
“Berbekal Pancasila dari sila ketiganya, persatuan Indonesia, mari kita saling tolong menolong, sebab kita tak tahu ke depannya, bisa saja suatu saat kita yang akan mengalami hal buruk seperti ini,” kata Ibal Gede.
Selain itu Ibal Gede juga mengatakan, “Hutan Indonesia adalah paru-parunya dunia, ribuan hektar hutan lebat yang terbentang dari Sabang hingga merauke adalah surga bagi setiap makhluk yang ada di sekitarnya. Menjaga dan merawat alam adalah tugas dan tanggungjawab kita bersama sebagai warga negaranya, dengan lebih mencintai dan memperhatikan lingkungan, demi mencegah dampak buruknya bagi keselamatan kita semua. Semoga masyarakat dan pemerintah dapat saling bahu membahu dalam menangani kasus karhutla ini.”
(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)