Kab.Bima NTB.beritalima.com|
Anggota DPR RI komisi IV dari Fraksi PAN dapil NTB 1 (Pulau Sumbawa) H.Muhammad Syafrudin,ST.MM yang akrab disapa HMS bersama kelompok sadar wisata (Pokdarwis) melakukan penanaman pohon mangrove seluas 6,6 hektar dengan bibit berjenis Rhizophora Mucronata sejumlah 33.000 bibit. Bertempat di Desa Laju Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima Kamis (10/6/21).
“Jumlah ini diharapkan mampu menopang terciptanya ekosistim bagi binatang yang senantiasa hidup di sekitar tanaman mangrove seperti ikan, kepiting dan udang serta jenis lainnya” Demikian HMS
Ketika HMS bertemu dengan kelompok sadar wisata (pokdarwis) desa laju dilokasi penanaman mangrove tersebut, HMS meminta agar bisa menjaga bibit yang ditanam tersebut nantinya bisa bermanfaat tinggi untuk habitat disekelilingnya.
“Alokasi pembiayaan dari pusat yang disampaikan ini bersumber dari APBN oleh karenanya harus bermanfaat bagi masyarakat luas oleh karenanya saya mewanti-wanti kepada penanggung jawab penanaman dapat melaksanakan kontrol supaya tidak ada masalah”tutur HMS
Selain itu juga, HMS banyak melihat keindahan hutan mangrove yang fungsinya disampaing sebagai pengembangan habitat laut,tetapi lebih dari itu bisa dikembangkan menjadi objek wisata yang sangat menarik dimana setiap pengunjung bisa menikmati hamparan mangrove yang indah dan dilengkapi bangunan -bangunan eksotik” oleh karenanya saya berharap suatu saat akan dimiliki juga oleh kabupaten bima,” tambah HMS mengahiri komunikasinya bersama media
Hery Gunawan Daulay yang sebagai Koordinator Kelompok Restorasi, Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Ditjen Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengatakan,penanaman pohon mangrove ini dilakukan oleh kementerian kelautan Dan perikanan melalui aspirasi DPR RI H.Muhammad Syafrudin,ST.MM.”Sebab beliau HMS mengamanatkan kepada Kementerian untuk melestarikan lingkungan, salah satunya adalah bagaimana memulihkan ekosistem pesisir salah satunya adalah mangrove”ujarnya
Hery menjelaskan,mangrove ini terindikasi bahwa di seluruh Indonesia ada 370.000 hektar yang lahannya kritis termasuk salah satunya di kabupaten Bima.Pemerintah melalui aspirasinya HMS melakukan rehabilitasi mangrove secara berkelanjutan salah satunya di kabupaten Bima ada 6,6 hektar atau sebanyak 33.000 batang bibit mangrove dengan padat karya.
Harapan dari Kementerian kelautan, agar partisipasi masyarakat dalam memulihkan ekosistem pesisir pantai ini dapat berlanjut,pohon mangrove adalah salah satunya pohon yang mampu menahan abrasi dan erosi pada pantai.
“Mangrove dari sisi ekonomi sangat bermanfaat bagi spesies seperti ikan, udang,kepiting dan lain-lain. Mangrove ini selain untuk penanggulangan juga meningkatkan pendapatan masyarakat melalui ketersediaan ekosistem atau habitat untuk spesies-spesies ikan, udang dan kepiting”ungkapnya
Upaya ini terus diselaraskan antara DPR RI Komisi IV dan pemerintah melalui Kementerian kelautan dan perikanan agar lahan kritis yang sebanyak 670.000 hektar ini akan bisa di rehabilitasi, sehingga Indonesia yang notabene memiliki 3,3 juta hektar mangrove di seluruh Indonesia. Yang mana saat ini luasan mangrove ini luasanya terbesar di Dunia.
“Kenapa mangrove ini sangat penting karna dapat menyerap karbon antioksida 5 kali lebih besar dibandingkan dengan hutan tropis”tutup Hery (Rozak)