Dompu NTB.beritalima.com|
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia (DPR- RI) Komisi IV dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Barat (Dapil NTB) 1 Pulau Sumbawa H.Muhammad Syafrudin,ST,. MM yang akrab disapa HMS menggelar Bimbingan Teknik (Bimtek) Pemanfaatan Bambu menjadi kerajinan bertampat di Desa Kwangko Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
H.Muhammad Syafrudin,ST,.MM komisi IV yang membidangi Pertanian, Kelautan, Perkebunan,Kehutanan dan Bulog mengatakan,kegiatan ini diikuti oleh 50 orang dari Kabupaten Dompu khususnya Desa Kwangko karena memiliki potensi bambu yang bisa dikelola menjadi kerajinan kreatif misalnya lampu hiasan dan lain-lain.
“Dalam kegiatan ini tetap mengedepankan protokol kesehatan sesuai prosedur yang ditetapkan.Dan kegiatan ini berlangsung selama 4 hari, semoga kegiatan ini bermanfaat dan menambah inovasi masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya” kata HMS
Berharap kegiatan serupa dapat diikuti dengan bantuan sarana dan prasarana sehingga memompa langkah cepat untuk berinovasi,”demikian HMS dalam menyampaikan kepada awak media Jum’at (27/8/21).
Kepala Desa Kwangko Nursalam yang hadir mendampingi peserta berterimakasih kepada HMS atas dipilihnya Kwangko sebagai lokasi pelaksanaan bimtek tersebut sehingga dapat menambah pengetahuan masyarakatnya dalam pengelolaan bambu dan kelak semoga bisa menambah mata pencaharian masyarakatnya.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dari Balai Diklat Kupang Wilayah Bali Nusra Ir Budi Zet Mooy,M.Sc mengucapkan terimakasih kepada HMS selaku anggota DPR RI Komisi IV yang sudah memberikan semangat kepada masyarakat tentang Pelatihan Bimbingan Teknik (Bimtek) Bambu di Kabupaten Dompu.
“Pelatihan Bimtek Bambu salah satunya adalah untuk kerajinan bagaimana bisa mendapatkan nilai tambah, tetapi yang lebih besar nilainya adalah bagaimana bambu ini menjadi (1) Solusi untuk perbaikan lingkungan hidup.(2) Bambu bisa menjadi pengganti kayu.”jelasnya
Budi menerangkan, dengan melalui penanaman bambu ini sehingga bambu bisa di manfaatkan,selain itu juga nantinya peserta akan diajarkan untuk kontruksi dan bambu laminasi yang perlu di kembangkan.
Harapannya agar ada pelatihan lebih lanjut dari pemerintah daerah dan bisa melalui KPH sebagai kepanjangan tangan pemerintah daerah,dan dari kementerian tetap kami support untuk peningkatan SDM dan keterampilan dari para petani, sehingga dari hasil pelatihan bisa di aplikasikan untuk peningkatan ekonomi masyarakatnya.(Rozak)