Jakarta.beritalima.com|
Mantan Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto mengundurkan diri dari pencalonan sebagai calon Duta Besar (Dubes) RI untuk Spanyol yang diusulkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi PAN Dapil NTB 1 ( Pulau Sumbawa ) H.Muhammad Syafrudin,ST.MM yang akrab disapa HMS menyebutkan sangat setuju kalau Pak Terawan tidak jadi mengambil posisi sebagai Calon Duta Besar sebagai mana selama ini beredar akan ditempatkan di Negara Spanyol.
“Saya sangat memahami sepak terjang yang dilakukan oleh Pak Terawan sebagai abdi negara dan sebagai dokter, oleh karenanya, saya sangat setuju jika beliau membatalkan diri sebagai seorang duta besar dan saya kira lebih banyak diharapkan pikiran dan pengabdiannya didalam tanah air”Kata HMS yang menjabat tiga periode DPR-RI
Sabtu (22/5/21).
Sambungnya,Pak Terawan adalah salah satu dokter yang sangat terkenal dengan praktek DSA (Digital Substraction Angiography) dan hampir seluruh pasiennya baik dari dalam maupun luar negeri tertolong dengan kemampuannya ini, walaupun sampai saat ini sebagai sahabat saya belum sempat mendapat konfirmasi langsung dari beliau tentang pembatalan akan tugasnya tersebut.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, Terawan Agus Putranto sejak awal dikabarkan akan jadi dubes sudah bertanya-tanya mengingat dirinya baru saja diberhentikan sebagai Menkes.Dilansir dibeberapa media bahwa pemberhentian itu sebagai bentuk penilaian bahwa Terawan gagal dalam tugasnya sebagai Menkes.
“Apakah anda melihat penugasan Pak Terawan ke Spanyol merupakan pembuangan? Saya tidak melihat kesegi sana tetapi ini adalah kepercayaan namun seorang Terawan bagi saya lebih sangat besarnya jika tetap berada didalam negeri dari pada ditugaskan sebagai seorang Diplomat sebagai Duta Besar”jelasnya
Menurut HMS dirinya tidak melihat adanya kegagalan dalam melaksanakan tugas justru Terawan menunjukkan profesional yang tinggi sebagai seorang dokter dan menteri kesehatan. “Masih banyak diplomat lain yang bisa menempati posisi itu baik sebagai diplomat karir maupun pilihan”tuturnya (Rozak)