BONDOWOSO, beritalima.com – Puluhan masyarakat yang menjadi tenaga pelipat surat suara pemilihan Presiden, DPD dan DPR yang akan digelar 17 April , melakukan aksi Demo mendatangi kantor KPU Bondowoso Senin (01/04).
Kedatangan tenaga pelipat surat suara tersebut untuk meminta tanggungjawab KPU Bondowoso karena belum membayar honor Lipat Surat suara yang sudah selesai pelipatannya bulan 3 kemarin.
Kordinator aksi Sri Ningsih, saat ditemui di lokasi menjelaskan, bahwa seluruh masyarakat yang terlibat sebenarnya di awal hanya dibayar sekitar Rp 400ribu per kelompok.
“Padahal, setiap kelompok itu jumlah honornya berbeda-beda, ada yang satu kelompok mendapat 50 hingga 100an dos, kalau dikonversi ke rupiah, per dos dihargai Rp 42.500,” ungkapnya kepada sejumlah wartawan.
Menurutnya dengan uang 400 ribu hanya hitungan 10% saja yang diterima oleh para pekerja lipat suara tersebut. Sehingga 90% masih belum ada kejelasan kapan bisa diterima.
“Jadi setiap kelompok yang isinya empat orang itu, bisa ada yang dapat Rp 2 juta sampai Rp 4 juta per kelompok. Ini kan, kita baru diawal Rp 400ribu. Dulu katanya itu pinjaman dulu, nanti mau dibayar kalau uang sudah cair. Tapi sampai sekarang belum cair ini,” tuturnya dengan nada kecewa.
Dirinya menjelaskan proses pelipatan Surat suara tersebut dilaksanakan mulai tanggal 5-12 Maret, namun sampai saat ini 1 April belum ada kejelasan dari pihak KPU Bondowoso kapan bisa honor tersebut dibayar.
“Tadi kita ditemui salah satu pegawai KPU, katanya mau cair besok (red- Selasa 2 April 2019). Disuruh bawa foto copy KTP DI Gudang pelipatan. Mudah-mudahan ini cair sungguh,” harapnya.
Sementara itu sampai berita ini ditayangkan belum ada keterangan resmi dari KPU Bondowoso terkait molornya pencairan honor Lipat Surat suara yang menyebabkan para pekerja menggeruduk kantor KPU Bondowoso. (*/Rois)