Sampang, beritalima.com | Dalam momentum peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim ke-76 dan sebagai bentuk napak tilas perjuangan sejarah, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak melakukan ziarah ke makam Gubernur Jatim masa bakti 1967-1976 Raden Panji Mohammad Noer di Kampung Morkompah, Kab. Sampang, Madura, pada Senin (11/10).
Bertindak selaku inspektur upacara, Wagub Emil mempimpin prosesi upacara ziarah makam bersama Bupati Sampang H. Slamet Junaidi beserta Wakil Bupati H. Abdullah Hidayat, Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Ali Imron, Plh. Sekda Pamekasan Agus Mulyadi, dan Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah.
Kedatangan Mantan Bupati Trenggalek itu sebagai bentuk penghormatan pada R.P. M.Noer, yang merupakan penggagas Jembatan Surabaya Madura (Suramadu).
Pada kesempatan tersebut, dibacakan profil singkat dari Mantan Gubernur R.P. Mohammad Noer, yang menjabat selama 9 tahun di rentang masa bakti 1967-1976. M. Noer juga sempat menjabat sebagai Bupati Bangkalan dan Duta Besar RI di Prancis. Ia dikenal sebagai sosok pahlawan nasional yang kerap mengenalkan nama Indonesia di dunia melalui diplomasi kebudayaan.
Dimulai dengan khidmat, upacara ziarah lalu diikuti dengan penghormatan, mengheningkan cipta, peletakan karangan bunga, serta tabur bunga di pusara Mantan Gubernur M. Noer.
Seusai melakukan ziarah, Emil mengatakan, bahwa Hari Jadi ke-76 Jawa Timur yang tiap tahunnya jatuh pada 12 Oktober, menjadi momen yang tepat untuk meneladani perjuangan dan kerja keras para pemimpin dan pejuang bangsa.
Emil meyakini bahwa semasa hidupnya, R.P. M. Noer memiliki sikap optimis yang bisa memunculkan inisiatif untuk menciptakan akses lebih mudah dari Pulau Madura ke Surabaya. Hingga hal ini menjadi penggerak bagi dibangunnya Jembatan Suramadu.
“Almarhum adalah tokoh yang luar biasa, kebanggaan Jawa Timur. Baik kiat perjalanannya di pemerintahan maupun inisiatifnya adalah motivasi bagi putra putri Madura, khususnya Sampang, untuk menjadikan Almarhum sebagai teladan, sosok yang bisa kita ikuti,” ungkap Emil.
Emil menekankan, meski Mantan Gubernur Jatim ke-7 itu memiliki perjalanan karir yang hebat di pemerintahan, masyarakat harus lebih meneladani semangat juangnya untuk membangun Jatim.
“Yang harus kita contoh dan pelajari bukan hanya jabatannya, tapi yang utama adalah semangat juangnya, kerja keras, dan optimisme,” jelasnya.
Menanggapi harapan masyarakat untuk menobatkan M. Noer sebagai Pahlawan Nasional, Emil menjawab, bahwa Gubernur Jatim saat ini tengah mengupayakan prosesnya. Tetapi juga ditekankan oleh pihaknya, meski belum meyandang gelar pahlawan nasional, Mantan Gubernur M. Noer tetaplah pahlawan pembangunan yang penting bagi Jatim.
“Ibu Gubernur sedang memproses pengajuan tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ada. Meski begitu, yang terpenting, beliau tetap adalah pahlawan pembangunan yang berjasa besar untuk Jatim,” tambahnya.
Emil pun optimis, bahwa kontribusi M. Noer pada Provinsi Jatim telah memberikan imbas jangka panjang yang berkelanjutan. Terlebih melihat bagaimana Jembatan Suramadu menjadi salah satu jalan utama yang mempermudah akses bagi pembangunan Jatim secara keseluruhan.
“Insyaallah kami yakin, ide pemikiran almarhum, seperti pembangunan Suramadu, dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan Pulau Madura,” tegasnya.
Di akhir Emil berharap, masyarakat dapat memberikan hadiah terbaik untuk Hari Jadi ke-76 Jatim dengan saling gotong-royong memerangi Covid-19, dan bersama memulihkan kondisi melalui berbagai sektor yang ada. “Harapan saya kita, kita bisa bersama menghadapi Covid-19. Semoga ini bisa segera berlalu, dan Jatim bisa kembali bangkit,” jelasnya.
“Semoga Jatim bisa terus menjadi lokomotif ekonomi dan motor kemajuan bagi Indonesia, serta mendapat eksistensi yang kuat di kancah internasional, mengentaskan kemiskinan, juga memperkuat indeks pembangunan manusia (IPM),” tutupnya.
(red)