RobertoNews : Tuberculosis vs Corona Virus( Covid-19)
Penyakit TBC paru merupakan penyakit yang menular dan berbahaya dibandingkan wabah virus
corona yang sedang mewabah dunia karena posting meluas lewat medsos yang menbuat semua orang panik dan cemas.
Hari Tuberkulosis Sedunia diperingati setiap tanggal 24 Maret.karena 24 Maret 1882 adalah hari lahirnya seorang penemu bakteri Mycobacterium tuberculosis bernama Robert Koch. Penemuan Dr Robert Koch tersebut juga dianggap sebagai langkah penting dalam sejarah kesehatan karena penemuan bakteri Mycobacterium tuberculosis tersebut menjadi awal dari penelitian untuk menegakkan diagnosa medis Tuberkulosis dan untuk menemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit tersebut. Sebelum penemuan bakteri Mycobacterium tuberculosis, penyakit ini dipercaya telah menyebabkan satu dari tiap tujuh kematian orang di dunia.
TBC bahkan masih menjadi infeksi penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Padahal, pengobatan TBC cukup sederhana yaitu dengan antibiotik resep dokter. Lantas, apakah TBC bisa sembuh total?
Berdasarkan data World Health Organization (WHO), jumlah kasus baru tuberkulosis (TBC) pada 2015 mencapai 10,4 juta jiwa meningkat dari sebelumnya hanya 9,6 juta. Adapun jumlah temuan TBC terbesar adalah di India sebanyak 2,8 kasus, diikuti Indonesia sebanyak 1,02 juta kasus dan Tiongkok sebanyak 918 ribu kasus Dibawah ini ada 10 negara menduduki rangkinv tertinggi didunia
al :
1. India
2. Indonesia
3. RR china
4. Nigeria
5. Pakistan
6. Afrika selatan
7. Banglades
8. Filipina
9. Kongo
10. Myamar
Dalam laporan yang bertajuk Global Tuberculosis Report 2016 itu, angka kematian akibat TBC di Indonesia mencapai 100 ribu jiwa dalam setahun ditambah 26 ribu penderita tuberkulosis yang terindikasi HIV positif.
Sementara angka kematian dunia yang diakibatkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis ini mencapai 1,4 juta jiwa ditambah 390 ribu jiwa penderita yang positif terkena HIV. Sedangkan prevalensi penderita TBC di Indonesia pada 2015 sebesar 395 per 100 ribu populasi dengan angka kematian sebesar 40 per 100 ribu populasi.
TBC menular lewat udara dan telah membunuh banyak orang. Untuk itu WHO akan mengurangi jumlah kasus baru sampao 80 persen mulai 2016 dan mengurangi kematian akibat TBC sampai 90 persen hingga 2030.
APAKAH ITU TBC ?
Penyakit TBC disebut juga Koch Pulmonum (KP)adalah suatu penyakit infeksi oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa
TBC merupakan penyakit penyebab kematian kedua setelah HIV/AIDS Penyakit TBC dapat menyerang semua usia kapan n dimana saja TBC adalah salah satu jenis penyakit infeksi yang bersifat menular biasa bersarang di paru-paru.
Tuberkulosis alias TB atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang paru-paru sehingga disebut TB Paru. Orang awam biasa menyebutnya dengan flek paru atau paru-paru berlubang.ataupun organ lain seperti tulang, kandung kemih dan lain lain.
Penyakit menular TBC masih menjadi penyakit yang menjadi perhatian global. Sebab, menurut laporan Lembaga Kesehatan Dunia (WHO) 2015, masih terdapat 10,4 juta kasus TBC di dunia. Jumlah
ini terdiri dari
1.laki laki ,9 juta (56%)
2.wanita 3,5 juta (34 %)
3.anak anak 1 juta (10 %)
Kasus ini 95% lebih banyak terjadi di negara-negara yang berpenghasilan rendah dan menengah
2004, angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256 kasus/100.000
penduduk), dan 46% diantaranya diperkirakan merupakan kasus baru.
CARA PENULARAN
1, melalui pernafasan melalui kontak dari penderita TBC
2. melalui gelas minum yang dipakai penderita
3.ciuman dengan penderita
TANDA TANDA PENYAKIT TBC
1.batuk berdahak biasanya disertai keluarnya darah.
2.sesak napas dan nyeri pada bagian dada.
3.deman (meriang panas dingin) lebih dari sebulan
4.berkeringan pada waktu malam hari tanpa penyebab yang jelas.
5.badan lemah dan lesu
6.penurunan berat badan dikarenakan hilangnya nafsu makan
7.Urin penderita berubah warna menjadi kemerahan atau keruh.
Penyakit TBC berkembangbiak pada kondisi sbb:
1.memburuknya kondisi sosial ekonomi,
2.belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat,
3.meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal
4.adanya epidemi dari infeksi HIV.
5.daya tahan tubuh yang lemah/menurun,
6.virulensi dan jumlah kumanPengobatan:
DIAGNOSA PENDUKANG ;
1, Foto Paru Paru
2,Test sputum ( dahak) ditemukan kuman Mycobacterium tuberculosis)
3 Mantou test / skin test
4.IGRA test ( sangat sensitif ) adalah test TBC terupdate
PENGOBATAN
Pengobatan infeksi TBC adalah jenis pengobatan penyakit jangka panjang, biasanya pengobatan
berlamgsung 3 – 9 bulan dan penderita harus minum paling sedikit 3 macam obat.
Selama pengobatan, penderita (pasien) harus tekun dan disiplin minum obat dan secara rutin
melakukan kontrol ke dokter untuk memastika progres pengobatan hingga pasien dianggap benar-
benar sembuh total.
Setelah penderita TBC minum obat 2 sampai dengan 3 bulan biasanya gejala- gejala TBC akan hilang
dan hal ini yang menjadi faktor penyebab malasnya penderita meminum obat dan melakukan
kontrol ke dokter secara rutin.Demikian ulasan singkat tentang penyakit TBC ini kiranya bisa
menambah wawasan baru buat anda mengenal lebih dekat tentang pengetahuan TBC.
HIMBAUAN WHO pada TUBERCULOSID
WHO mengajak seluruh negara di dunia untuk meningkatkan akses pada pencegahan dan perawatan
TB, memastikan pembiayaan yang cukup dan berkelanjutan termasuk untuk penelitian, mendorong
tanggapan TB yang adil, berbasis hak, dan berpusat pada orang, mempromosikan diakhirinya stigma
dan diskriminasi terhadap penderita TB, serta membangun akuntabilitas masyarakat.
WHO juga merekomendasikan untuk melakukan berbagai kegiatan di bawah ini demi membantu
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap TB:
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap Tuberculosis
Menginformasikan berbagai hal terkait TB kepada kolega, rekan kerja, teman, keluarga, dan
komunitas tentang Tuberculosis. Semakin banyak orang yang tahu, maka akan semakin banyak pula
kesadaran untuk mencegah dan mengatasi TB.
2. Mengadvokasi pemimpin komunitas dan perwakilan politik
Tekankan komitmen mereka untuk mengakhiri TB di masyarakat. Ingatkan untuk jangan membuang
waktu untuk mengatasi TB.
3. Merangsang kepemimpinan dan tindakan dengan mengorganisir suatu tindakan
Forum diskusi, acara olahraga, lokakarya untuk aktivis dan media, kompetisi seni, konser, serta
kegiatan yang disponsori dapat dilakukan untuk menyoroti TB dan dampaknya yang menghancurkan.
Hal ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan TB dengan cara yang tidak biasa.
4. Gunakan dan sesuaikan materi kampanye yang dilakukan WHO
Lakukan kampanye pencegahan TB dengan menggunakan materi milik WHO melalui media apapun
yang dimiliki termasuk sosial media, situs web, dan lain-lain.
5. Buat informasi untuk mengakhiri TB secara terus menerus di media sosial seperti di FB,IG
Twiter ,WA dll
Demikian ulasan singkat tentang pengetahuan Tuberculosis, semoga membantu penambahan
wawasan ilmu medis buat anda semunya.