SURABAYA, Beritalima.com | Anggota DPRD provinsi Jatim dari komisi E yang membidangi kesejahteraan sosial ini, menyatakan kegembiraannya saat menghadiri pembukaan pameran Artpreneur di Ciputra World, Kamis (26/12/2019). Hari Putri Lestari atau lebih dikenal sebagai HPL ini mendukung diadakannya pameran, karena pameran ini dianggap sangat penting dan bermanfaat sebagai sarana melakukan promosi dan berinteraksi dengan pengunjung.
Dalam kunjungannya ke beberapa booth SMK ini, Tari juga memborong produk unggulan siswa-siswa SMK. Bahkan Tari juga melakukan dialog dengan kepala sekolah dan para siswa. Tari terlihat antusias mendengar mereka menceritakan hasil produksi mereka. Tari bahkan memberikan perhatian khusus tentang perkembangan SMK-SMK tersebut. Termasuk kemana hasil produksi itu didistribusikan, siapa pembelinya, bagaimana Permodalan mereka hingga lulusan SMK tersebut dikemanakan.
Menurut Tari penting sekali mengetahui kelanjutan nasib lulusan SMK. Namun Tari juga mengapresiasi bahwa lulusan SMK ternyata sudah bisa ditampung oleh beberapa perusahaan,”Meskipun berkisar 10-20 persen lulusan SMK bisa mendapatkan pekerjaan sesuai bidang yang mereka tekuni, terlebih bahwa lulusan SMK ternyata mampu menciptakan pekerjaan sendiri, ini sangat luar biasa. Kita harus dukung, karena kehadiran Entrepreneurship menjadi tonggak menciptakan ekonomi mandiri,”tegas Tari.
Ajang pameran semestinya memang harus melibatkan UKM dan sekolah-sekolah SMK,”Siswa dan sekolah SMK harus mendapat perhatian serius, mengingat mereka sebagai tonggak kemandirian ekonomi kerakyatan. Juga sebagai sarana pengakuan bahwasanya sekolah mampu menciptakan generasi siap kerja dan juga memupuk tanggung jawab bagi para siswa untuk menciptakan lapangan kerja. Saya sangat kagum. SMK sudah mampu menghasilkan produk unggulan. Hebat kan?,”puji Tari.
Sebagai politisi asal PDIP, Tari menghimbau agar pemerintah juga ikut membantu memberikan fasilitas modal bagi sekolah untuk menciptakan inovasi-inovasi,”Saya menghimbau agar pemerintah memberikan kemudahan fasilitas modal bagi sekolah SMK, mungkin Bankjatim bisa ikut memfasilitasi Permodalan dengan bunga 2 persen, misalnya. Hanya sebagai syarat administrasi. Saya rasa memberikan modal jauh lebih mudah dan ringan dibanding memberikan hibah dengan berbagai persyaratan rumit. Sekolah-sekolah SMK mencetak tenaga terampil, tenaga siap kerja yang mampu bersaing dengan dunia kerja lainnya. Dan juga, lulusan SMK yang ingin mandiri dan menciptakan lapangan kerja, juga harus mendapat perhatian pemerintah. Berikan mereka modal agar bisa menghasilkan produk unggulan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka,”pungkasnya. (yul)