HPL Minta Pemerintah Perbanyak SMKN Dengan Optimalkan Potensi Daerah

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com |
Anggota DPRD provinsi Jatim Hari Putri Lestari atau yang biasa dipanggil HPL ini menjelaskan, saat ini kebutuhan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) di daerah, sangat penting. Hal tersebut dilakukan agar potensi daerah bisa dioptimalkan untuk masyarakat setempat.

Berharap akan hal tersebut, HPL minta kepada pemerintah provinsi Jatim untuk memperbanyak SMKN dengan
Mengoptimalkan potensi daerah tersebut.

“Yang diuntungkan banyak, karena beberapa SMK yang kami temui itu ternyata lulusannya sudah dipesan dari beberapa perusahaan, bahkan juga instansi pemerintah. Yang dibutuhkan memang lulusan terbaik. Baik perusahaan maupun instansi pemerintah merekrut lulusan SMK yang siap kerja,” terang politisi PDIP ini.

HPL mengungkapkan bahwa selebihnya ada yang sudah mandiri, jadi SMK ini justru membantu mengurangi pengangguran. Sekolah SMA sekarang harus diperhatikan terlebih soal kemampuan ekonomi, yang pertama kemampuan orang tua, kedua kemampuan siswa.

“Jangan hanya ikut tren nanti saya ingin kuliah, tetapi keinginan jangka panjangnya tidak sesuai dengan bakat dan kemampuan. Jadi jangan dipaksakan. Kadang-kadang ada orang yang tidak berbakat misalnya kuliah hukum atau kedokteran, tidak sesuai dengan kemampuan mereka sehingga berhenti di tengah jalan,” sambung HPL.

HPL menuturkan, dengan adanya sosialisasi juga dibutuhkan kepercayaan publik terhadap masa depan SMK.

“SMK negeri maupun SMK swasta, pemerintah harus ikut campur, pemerintah harus turun tangan untuk terus mensosialisasikan program-program SMK, sehingga baik orang tua maupun calon siswa memiliki keyakinan bahwa nantinya mereka bisa mendapatkan pekerjaan atau membuka usaha sendiri dengan kemampuan yang sudah didapatkan ketika sekolah di SMK,” lanjut Anggota komisi E ini.

“Sekarang dibutuhkan lulusan yang siap kerja. Jadi intinya kami mendorong pemerintah Jawa Timur untuk menambah SMK Negeri di Jawa Timur di beberapa daerah, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan industri setempat, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dunia usaha dan dunia bisnis. Di SMK itu para siswa dipersiapkan dengan memiliki skill, didorong untuk terus berkreativitas,” tandasnya.

HPL menambahkan, kalau misalnya yang dibutuhkan jangka panjangnya salah satunya karena di tempatnya terdapat desa wisata, maka pemerintah daerah bekerjasama dengan pemerintah provinsi membuka SMKN Pariwisata, lengkap dengan kebutuhan bagi destinasi wisata, termasuk UKM atau kreativitas SDM menjadikan desa tersebut lebih menarik wisatawan.

“Kita harus bisa mengimbangi karena potensi Indonesia memiliki alam yang luar biasa indah, sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dan melengkapi penunjang dari desa-desa wisata. Misalnya di Lumajang ada SMK pariwisata, di Jember juga, kalau misalnya di Gresik atau Surabaya ada SMK industri. Semua disesuaikan dengan kebutuhan lingkungan terdekat,” tegasnya.

HPL menyampaikan, selama ini para lulusan SMA SMK pengennya kerjanya kan tidak jauh-jauh dari lingkungannya, makanya kita mendorong provinsi nanti jangka panjangnya harus direncanakan memperbanyak SMKN yang sesuai dengan potensi daerah tersebut.

“Setelah perencanaan, kemudian dianggarkan, baru direalisasikan. Dinas Pendidikan Jawa Timur ya harus duduk bersama dengan mitra mereka, misalnya dengan Dinas perdagangan dan perindustrian, kira-kira Jawa Timur untuk jangka panjangnya yang dibutuhkan apa, lulusan SMK apa, untuk menunjang industri kepariwisataan, atau SMK pertanian penunjang pengolahan hasil pertanian, jadi disesuaikan dengan kebutuhan penyebaran potensi daerah di Jawa Timur,” tukasnya.

HPL menyadari adanya keterbatasan anggaran APBD, karena itu penunjang dari Sumber Daya Alam, dan SDM harus didukung oleh pemerintah daerah, atau dikerjasamakan dengan BUMD dan BUMN, atau perusahaan-perusahaan swasta.

“Untuk magang dan melakukan pelatihan peningkatan skill, bisa dikerjasamakan di perusahaan swasta yang mempunyai alat lengkap dan penunjang. Kita mendorong penambahan jumlah SMKN kemudian disertifikasi supaya tidak kalah dengan kualitas SDM dari negara lain. Sebenarnya permintaan dari luar negeri cukup banyak, kita hanya harus membekali mereka dengan skill yang memadai yang dibutuhkan oleh negara tersebut,” pungkasnya.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait