SIDOARJO, beritalima. Com- Akibat volume curah hujan yang tinggi mencapai mencapai 178 mm sejumlah wilayah di Sidoarjo tergenang air. Selain itu, penyebab lain karena fenomena supermoon (mendekatnya jarak antara bumi dan bulan) menyebabkan air laut pasang atau robb mencapai ketinggian 150 cm. Akibatnya, sejumlah wilayah di Sidoarjo yang terdampak genangan air diantaranya, daerah Kecamatan Waru, Kecamatan Gedangan, Kecamatan Sedati, dan Kecamatan Taman.
Menyikapi fenomena tersebut, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah sudah mengintruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas PU Marga untuk menyedot air dengan pompa. Langkah ini dilakukan agar debit air di sejumlah wilayah tersebut segera turun.
Minggu malam setelah hujan reda, (20/1/2019) Bupati Saiful Ilah bersama dengan kepala BPBD Dwijo Prawito dan Plt Kepala Dinas PU Bina Marga Naning Setyaningsih meninjau langsung ke jalan raya Juanda dan beberapa titik di kecamatan Gedangan, Bupati memastikan pompa penyedot air sudah siap siaga.
Saiful Ilah juga menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan sabar, “ saya mohon masyarakat waspada dan bersabar, saat ini kita sedang berupaya menyedot air di beberapa wilayah, seperti di jalan raya juanda dan gedangan. Sejumlah pompa sudah siaga disana, langkah ini meski sifatnya sementara namun sangat membantu dalam mengurangi debit air”, ujarnya Bupati Saiful Ilah di Pendopo Delta Wibawa, Senin, (21/1/2019).
Kepala BPBD Sidoarjo, Dwijo Prawito semalam yang ikut mendampingi Bupati keliling ke lokasi wilayah yang terdampak mengatakan, saat ini seluruh staf BPBD sudah disebar ke daerah yang terdampak genangan air. Mereka semua disiagakan untuk membantu warga dan menyiagakan pompa.
BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) memperingatkan agar tetap waspada, karena dalam beberapa hari ini curah hujan masih dengan intensitas tinggi serta ditambahnya robb atau air pasang laut yang tinggi.
Hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di Perairan Kangean dan Samudra Hindia selatan Jatim. Hujan dengan intensitas sedang-lebat berpotensi terjadi di Laut Jawa bagian timur, Perairan Masalembu, Perairan Bawean, Perairan utara Jatim serta Perairan Gresik.
Arah angin umumnya berhembus dari Barat Daya – Barat Laut, kecepatan angin maksimum di Laut Jawa 32 knot (59 km/jam) dan S. Hindia selatan Jatim sebesar 28 knots (52 km/jam). Tinggi gelombang di Selat Madura antara 0.5 – 2.0 m. Tinggi gelombang di Laut Jawa bagian timur 2.0 – 5 m dan Selat Hindia selatan Jatim antara 1.5 – 3.5 m.
Waspada ketinggian gelombang mencapai 5.0 m di Laut Jawa bagian Timur, Masalembu, Perairan Bawean, Pantai Utara Jatim, Pantai Kangean dan mencapai 3.5 m di Pantai Selatan Jatim, dan Selat Hindia Selatan Jatim, pungkasnya. (Kus).