BANYUWANGI beritalima.com – Divisi Huma Mabes Polri menggandeng sejumlah awak media ibukota meliput Sosialisasi Menangkal Paham Radikal di Banyuwangi. Acara itu dipusatkan di Masjid Baitul A’la milik warga LDII yang tinggal di Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi.
Kombes Slamet Pribadi yang merupakan asli putra daerah Tanah Blambangan memimpin rombongan wartawan yang sedang melakukan tugas jurnalistik. Sosialisasi ini sebenarnya digelar oleh Satbinmas Polres Banyuwangi bekerja sama dengan pengurus DPD LDII Kabupaten Banyuwangi.
Di hadapan pengurus, ulama, jamaah LDII plus Senkom Mitra Polri, Kombes Slamet Pribadi mengaku tidak asing dengan ormas islam yang bergerak di bidang dakwah termasuk LDII. Bahkan perwira menengah yang lama bertugas di Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut salah seorang warga LDII kenalannya saat memberikan sambutan pembuka.
“Kembali ke Banyuwangi tentu saja untuk melihat tanah kelahiran sambil menyambung silaturohim dengan saudara-saudara dari LDII. Kebetulan pulangnya sekalian melakukan tugas dinas membawa rekan-rekan media untuk peliputan pencegahan paham radikal,” ujarnya.
Kapolres Banyuwangi AKBP Agus Yulianto didampingi Kasat Binmas AKP Imron, Kasat Sabhara AKP Basori Alwi dan Kasubaghumas AKP Bakin datang mendampingi Kombes Slamet Pribadi. Ketua DPD II LDII Kabupaten Banyuwangi KH Astro Junaidi serta mantan Kadis Kesehatan Banyuwangi H Hariadji Sugito MM mendampingi para pejabat dari kepolisian.
Dalam kegiatan itu, Kasat Binmas AKP Imron mewakili Kapolres AKBP Agus Yulianto menjelaskan tentang perkembangan paham radikal di Indonesia. Perwira pertama asal Rogojampi tersebut bahkan mengupas tentang asal-usul paham aliran keras serta ciri-cirinya.
“Pemahaman agama yang sepotong- sepotong menimbulkan pengertian yang salah tentang suatu hukum. Radikalisme muncul karena orang yang memahami ajaran itu tidak memperdalam lagi dengan kajian hukum yang lain. Maka mengaji harus inten dan didampingi guru yang mumpuni agar tidak salah,” tegasnya.
KH Astro Junaidi sependapat dengan Kasat Binmas. Maka di kalangan LDII pengajian internal rutin dilakukan. Di masing-masing masjid bisa menggelar pengajian minimal dua kali dalam seminggu. Tujuannya agar jamaah LDII memiliki akidah yang kuat sehingga tidak mudah terpengaruh paham radikal.
“LDII itu adalah ormas yang konsen dengan masalah dakwah keagamaan. Urusan kemasyarakatan kami tunduk dan patuh dengan aturan pemerintah. Karenanya semua warga LDII kami tekankan untuk menjadi warga negara yang baik. Misalnya, dalam penentuan puasa Ramadhan maupun Lebaran Syawal LDII selaku mengikuti ketentuan pemerintah. Karena kami yakin pemerintah melalui Kemenag bersama MUI merupakan kumpulan orang-orang hebat dibidang rukyatul hilal,” terangnya.
Kegiatan ini merupakan agenda tahunan Mabes Polri. Tahun lalu, Brigjen Agus Rianto mewakili Divisi Humas Mabes Polri juga datang ke Banyuwangi sambil membonceng sejumlah awak media untuk melakukan liputan serupa. Kala itu lokasinya di Gedung Korpri utara Kantor Kecamatan Banyuwangi dengan peserta para tokoh agama dari berbagai ormas islam yang ada di Sunrise of Java. Acara Kamis (8/6/2017) ini disiarkan secara langsung oleh Stasiun Televisi Berita Satu. (abi)