MADIUN, beritalima.com- Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Madiun, Jawa Timur, melakukan kunjungan kerja (Kunker) bersama puluhan wartawan ke Bagian Humas dan Keprotokolan Setda Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat 20 Oktober 2017.
Sesampainya di Tasikmalaya, rombongan yang dipimpin dipimpin Asisten Administrasi Umum Sekda Kabupaten Madiun drg. Farid Dimyati dengan didampingi oleh Kabag Humas dan Protokol Setda, diterima oleh Asisten Administrasi Umum Sekda Kabupaten Tasikmalaya, Atik Sobari, dengan didampingi Kabag Humas dan Keprotokolan serta Kabid Desiminasi Informasi dan Statistik pada Dinas Komunikasi dan Informatika.
Asisten Administrisi Umum Sekda Kab. Madiun drg. Farid Dimyati, mengatakan, bahwa tujuan kunjungan kerja ini untuk menjalin silatuahami dengan Pemkab Tasikmalaya, sekaligus untuk mengetahui tentang pengelolaan bidang kominikasi dan informasi di Pemkab Tasikmalaya.
Karena setalah adanya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, di Pemerintah Kabupaten Madiun terjadi sedikit perubahan dalam pengelolaan bidang komunikasi dan informasi. Dulu kegiatan tersebut berada di Bagian Humas dan Protokol. Setelah terbentuknya Dinas Komunikasi dan Informatika, maka sekarang ini kegiatan tersebut mengalami sedikit perubahan. Yaitu dikelola oleh Dinas Komunikasi dan informasi. Karena itu, kita ingin bertukar pengetahuan,” kata drg. Farid Dimyati.
Farid berharap kepada Pemkab Tasikmalaya agar bisa memberikan ijin untuk melihat bagaimana cara Pemkab Tasikmalaya mengelola bidang komunikasi dalam rangka berkomunikasi sekaligus menyiapakan software berita dan mengelola secara profesional dan lebih bertanggungjawab dan bisa saling menghargai dalam rangka memajukan daerah khususnya yang menyangkut masalah pemberitaan dan berkomunikasi dengan wartawan. “Termasuk penganggarannya, bagaimana,” paparnya.
“Secara administratif, Kabupaten Tasikmalaya terbagi menjadi 39 kecamatan dengan 351 desa. Luas wilayah mencapai 278.882 hektar. Terdiri dari 245.412 hektar untuk lahan pertanian dan sisanya yang 25.470 hektar bukan lahan pertanian. Jumlah penduduk sesuai data di tahun 2015 tercatat 1.735.998 jiwa,” terang Atik Sobari.
Terkait dengan sejak disusunnya Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) baru, lanjutnya, pada tahun 2016, Bagian Humas Setda Kabupaten Tasikmalaya berubah menjadi Bagian Humas dan Keprotokolan yang membawahi dua Sub Bagian. Yaitu Sub Bagian Humas dan Dokumentasi serta Sub Bagian Keprotokolan.
“Dalam tugasnya Subag Humas dan Dokumentasi mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kehumasan, informasi dan peberitaan serta mendokumentasikan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Sedangkan Subag Keprotokolan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pengaturan dan penataan acara yang berhubungan dengan kegiatan pemerintahan daerah dalam penyelenggaraan pembangunan dan pemerintahan,” terangnya.
Sejak terbentuknya SOTK baru, paparnya, tugas dan wewenang Subag Humas dan Dokumentasi sebagian dialihkan ke Dinas Komunikasi dan informatika. Yaitu pada bidang desiminasi informasi dan statistik. Sedangkan dalam hal penyususnan bahan kehumasan informasi dan pemberitaan serta pendokumentasian, Subag Humas dan Dokumentasi hanya meliputi pimpinan daerah.
“Kalau untuk penyususnan bahan informasi dan pemberitaan serta pendokumentasian yang menyangkut pemerintahan daerah, secara umum menjadi tugas dan wewenang bidang desiminasi informasi dan statistik pada Diskominfo. Pembagian tugas dan wewenang tersebut diantranya seperti kontrak kerja dan kerjasama tahunan dengan media masa yang sebelumnya dilaksanakan oleh Bagian Humas dan Keprotokolan, dialihkan ke Bidang Desiminasi Informasi dan Statistik pada Dinas Kominfo,” bebernya.
Sedangkan kerjasama dengan media masa yang sifatnya insidentil, dilaksanakan pada Bagian Humas dan Keprotokolan. “Namun demikian, walaupun ada pembagian tugas dan wewenang, koordinasi keduanya terjalin dengan baik,” tambahnya.
Setelah melaksanakan Kunker ke Pemkab Tasikmalaya, rombongan bersama wartawan mengadakan kunjungan ke pengrajin payung geulis di Desa Panyingkiran. Payung geulis, berbeda dengan payung biasa. Karena gayung ini dibuat dari bahan kayu dan kertas. Payung geulis merupakan sebuah ornamen hiasa yang menonjolkan keindahan. (Dibyo).