JAKARTA, beritalima.com – Walikota Jakarta Utara Husein Murad, membantah adanya peningkatan penderita gizi buruk di wilayahnya meningkat. Menurutnya justru pada tahun 2017 lalu kasus gizi buruk di Jakarta Utara mengalami penurunan.
“Januari 2017 jumlah kasus gizi buruk sebanyak 194 balita, sedangkan Desember 2017 tinggal 34, artinya ini kan menurun,”beber Husein Murad usai melakukan rapat penanganan gizi buruk di Ruang Pola lantai dua Gedung Kantor Walikota Jakarta Utara, Senin (05/02/2018).
Husein Murad mengatakan, Untuk melakukan penanganan terhadap gizi buruk di Jakarta Utara, Pihaknya telah memberikan arahan kepada unsur terkait dan petugas gizi serta seluruh Lurah dan Camat. “Mudah-mudahan dalam tiga bulan kedepan ke 34 penderita gizi buruk dapat tertangani, sehingga Jakarta Utara bebas dari gizi buruk,”imbuhnya.
Menurut Walikota, Selain dari faktor makanan, gizi buruk juga disebabkan dari berbagai faktor yang diantaranya, faktor lingkungan, perekonomian dan lain sebagainya. “Untuk itu Pemerintah Kota Jakarta Utara tengah mengencarkan masalah tersebut, misalnya masalah lingkungan kami lakukan penghijauan, peningkatan ekonomi kami lakukan pemberdayaan program Ok-Oce (One Kecamatan One Center for Entrepreneurship), pertanian perkotaan dan lain-lain,”ujarnya.
Husien Murad berharap mekanisme pelayanan kepada masyarakat terhadap para balita di Jakarta Utara berjalan dengan baik. Tak hanya itu saja ia juga meminta posyandu di seluruh Jakarta Utara untuk memonitor perkembangan balita. Ed