Peringatan Hari Armada tahun 2016 ini, diisi dengan kegiatan parade dan defile yang melibatkan Kompi Gabungan Perwira Pertama Wilayah Barat, Batalyon Upacara 1 Gabungan (Satu Kompi Gabungan Kowal Wilayah Barat dan Satu Kompi Pomal Wilayah Barat), Batalyon Upacara 2 Koarmatim (Satu Kompi Bintara Koarmatim dan Satu Kompi Tamtama Koarmatim), Batalyon Upacara 3 Koarmabar (Satu Kompi Bintara Koarmabar dan Satu Kompi Tamtama Koarmabar), Batalyon Upacara 4 Kolinlamil (Satu Kompi Bintara Kolinlamil dan Satu Kompi Tamtama Kolinlamil), Batalyon Upacara 5 Kormar (Satu Kompi Bintara Komar dan Satu Kompi Tamtama Kormar), Batalyon Upacara 6 Gabungan (Satu Kompi Bintara/Tamtama Puspenerbal dan Satu Kompi oLantamal III), Batalyon Upacara 7 Pasukan Khusus (Satu Kompi Bintara/Tamtama Kopaska, Satu Kompi Bintarafl’amtama Taitib dan Satu Kompi Bintara/Tamtama Dislambair), Kompi Upacara Pegawai Negeri Sipil.
Pada peringatan Hari Armada RI kali ini mengerahkan kekuatan TNI Angkatan Laut dalam bentuk Sistem Senjata Terpadu (SSAT) yaitu KRI, Pesawat Udara, Pangkalan dan Marinir serta dimeriahkan dengan demontrasi gerak dan lagu perpaduan kolosal yang melibatkan gabungan dari prajurit dan PNS TNI AL Wilayah Barat serta Ibu-ibu Jalasenastri Armada Barat, yang dilanjutkan dengan demontrasi halang rintang yang diperagakan prajurit gabungan dari Pasukan Katak Koarmabar, Dislambairarmabar, Mako Koarmabar dan KRI.
Pada kesempatan itu hadir, Luhut B Pandjaitan (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI) , Ignasius Johan (Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI), Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan RI), Budi Karya Sumadi (Menteri Perhububungan RI), Cornelis (Gubernur Kalbar), Para Atase Negara Sahabat, Para Staf Angkatan Laut, Para Pejabat Utama Mabes TNI dan Mabes TNI Angkatan Laut.
“Selama ini peringatan Hari Armabar dilaksanakan secara terpusat di Koarmatim, tahun ini ada yang berbeda karena untuk pertama kalinya upacara dilaksanakan di dermaga Kesatrian Pondok Dayung. Menurutnya, bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang eksistensi Armada TNI Angkatan Laut di Jakarta,” ujar Kasal di hadapan prajurit TNI AL dan PNS.
Masih diungkapkan Ade Supandi, bahwa saat ini Armada RI dituntut untuk mampu mengatasi berbagai bentuk tantangan tugas yang semakin kompleks dan dinamis. Sejalan dengan visi poros Maritim dunia, Armada RI harus mampu hadir untuk melindungi lingkungan dan sumber daya laut, menjaga keamanan, menjamin kesalamatan dan mempertahankan kedaulatan negara di laut.
Melihat Konstelasi geografis Indonesia, TNI Angkatan Laut telah menetapkan dua Komando Armada RI Kawasan sebagai Komando Utama Operasi, selaku Kotamaops. Komando Armada RI bertugas menyelenggarakan operasi intelijen maritim dan operasi laut dalam rangka perang dan di wilayahnya sesuai dengan kebijakan Panglima TNI.
Namun ditambahkan Ade, ada empat hal yang disampaikan yang harus menjadi perhatian, diantaranya adalah meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada TYME. Kedua, meningkatkan profesionalisme san naluri tempur melalui latihan dan operasi demi tercapainya kesiapan operasional satuan. Ketiga, menciptakan inovasi dalam satuan kerja guna terciptanya lingkungan kerja yang dinamis dan berprestasi. Keempat, menjaga soliditas TNI/Polri dan masyarakat terutama pada situasi rawan seperti Pilkada yang rentan provokasi dan konflik horizontal. dedy mulyadi