SIDOARJO, beritalima. Com- Puncak HUT ke 19 Dharma Wanita Persatuan/DWP tahun 2018 di isi dengan seminar Gerakan Masyarakat Hidup Sehat/Germas oleh DWP Kabupaten Sidoarjo. Seminar yang mengusung tema “Cegah dan Tanggulangi Stunting bersama DWP” tersebut diselenggarakan di pendopo Delta Wibawa, kemarin, Rabu, (12/12). Sekitar 200 orang ibu-ibu anggota DWP yang berada di seluruh Organisasi Perangkat Daerah/OPD di Sidoarjo diundang pada kegiatan tersebut. Ketua DWP Kabupaten Sidoarjo Hj. Endang Ahmad Zaini hadir membuka kegiatan. Tampak Penasehat DWP Kabupaten Sidoarjo Hj. Anik Saiful Ilah serta Hj. Ida Nur Ahmad Syaifuddin hadir pada kesempatan tersebut.
Ketua DWP Kabupaten Sidoarjo Hj. Endang Ahmad Zaini yang membacakan sambutan Ketua Umum DWP mengatakan pada usianya yang ke 19 tahun ini, DWP telah menjadi organisasi perempuan yang besar. Namun diakuinya perkembangan organisasi DWP belum sesuai dengan harapan. Ia ungkapkan bahwa masih banyak hal-hal yang perlu ditingkatkan. Oleh karenanya sebagai organisasi kemasyarakan yang menghimpun dan membina istri Aparatur Sipil Negara/ASN, DWP dituntut meningkatkan kinerjanya. Hal tersebut demi terwujudnya tujuan organisasi DWP sebagai Center of Excellence.
Hj. Endang Ahmad Zaini berharap keberadaan DWP menjadi salah satu unsur yang dapat mempercepat terwujudnya kesetaraan gender. Hal itu dapat diwujudkan dengan mengambil peran strategis dalam konstelasi pembangunan nasional. Ia yakin dan optimis dengan bertambahnya usia, anggota DWP mampu bersaing secara terbuka dan mampu berkiprah aktif memberikan kontribusi pemikiran, gagasan serta pandangan terhadap pembangunan nasional.
“Saya mengajak para pengurus dan anggota Dharma Wanita Persatuan di seluruh tanah air untuk bersama-sama selalu berupaya meningkatkan kualitas kita sebagai anggota istri ASN agar mampu bekerja secara profesional dalam menjalankan program kerja secara terintegrasi,”ajak Ketua Umum DWP Ny. Wien Ritola Tasmaya diakhir sambutan tertulisnya.
Sementara itu Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo dr. Zubaidah selaku pemateri seminar mengatakan Germas telah diatur dalam Inpres nomer 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Ada tiga upaya yang dilakukan dalam mewujudkan Germas. Pertama adalah makan buah dan sayur. Yang kedua aktifitas fisik. Dan yang ketiga adalah cek kesehatan secara rutin.
Terkait dengan stunting, ia katakan stunting menjadi isu nasional. Ada 4 juta anak Indonesia yang mengalami stunting atau kerdil. Kabupaten Sidoarjo bukan bagian dari isu tersebut. Meski begitu Kabupaten Sidoarjo tetap waspada. Jangan sampai stunting terjadi di kota delta.
“Alhamdulillah Kabupaten Sidoarjo tidak termasuk intervensi, jadi di Jawa Timur itu ada 11 kabupaten yang diintervensi, Kabupaten Sidoarjo tidak,”ujarnya.
Ia katakan penyebab stunting bukan hanya kurang gizi pada anak. Banyak faktor penyebab anak mengalami stunting. Diantaranya kebiasaan makan dan peyapih an, bayi terlahir dengan kategori Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) maupun gizi rendah pada ibu hamil. Ia katakan terdapat akar permasalahan penyebab daerah terdapat stunting. Yakni kemiskinan, ketahanan pangan, gizi maupun pendidikan.
Ia melanjutkan bahwa pemerintah memiliki kerangka konsep penurunan stunting melalui berbagai programnya. Selain melalui program perbaikan gizi masyarakat juga melalui Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat (PKGBM). Selain itu ada Program Generasi Sehat Cerdas (GSC) dan program PAUD- Generasi Cerdas Desa (GCD). Seluruh program tersebut untuk menekan angka stunting yang terjadi pada suatu daerah, pungkasnya. (Kus)