HUT Pemadam Kebakaran, Wali Kota Eri Cahyadi Kukuhkan Kader Madagaskar

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (PMKP) Kota Surabaya yang ke-103, di halaman Balai Kota Surabaya, Selasa (1/3/2022).

Dalam peringatan HUT Pemadam Kebakaran itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melaunching aplikasi Madagaskar sekaligus mengukuhkan 154 Kader Madagaskar (Masyarakat dan Keluarga Siaga Kebakaran). Bahkan, saat itu Wali Kota Eri juga memberikan penghargaan kepada tiga personel Tim Rescue Dinas PMKP atas keberhasilannya melakukan penyelamatan terhadap warga yang terjebak kebakaran di kawasan Ngagel Surabaya.

Usai launching aplikasi dan pengukuhan Kader Madagaskar, beberapa perwakilan kader yang didampingi oleh para personel Dinas PMKP melakukan simulasi pemadaman kebakaran di halaman Balai Kota Surabaya.

Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan TP PKK Kota Surabaya ikut berperan untuk membantu Pemkot Surabaya dalam meringankan, menghentikan, dan mencegah bencana, khususnya bencana kebakaran. Maka, Kader Madagaskar dibentuk untuk membantu memberikan sosialisasi penanganan kebakaran di tingkat kelurahan hingga RT/RW.

“Kader Madagaskar ini dibentuk melalui TP PKK dan njenengan (anda) adalah orang hebat yang mau memberikan yang terbaik untuk warga Kota Surabaya. Sebab, kader ini bersifat sosial yang merupakan orang-orang pilihan,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.

Wali Kota Eri Cahyadi juga berjanji, bahwa tidak akan tinggal diam atau membiarkan para kader. Ia memastikan, bahwa Pemkot Surabaya akan terus menggandeng para kader yang telah menciptakan kebaikan dan amal jariyah untuk Kota Surabaya.

“Kader bekerja untuk kepentingan umat dan Kota Surabaya. Tidak untuk kepentingan pihak-pihak tertentu,” tegas dia.

Oleh karena itu, ia mengucapkan terima kasih kepada Kader Madagaskar, serta seluruh kader Pemkot Surabaya atau Kader Surabaya Hebat yang telah bergerak untuk membangun Kota Surabaya.

“Saya titip Kota Surabaya kepada kader-kader Madagaskar untuk mencegah bencana, wabil khusus di Dinas PMKP untuk ikut memberikan sosialisasi dari hati. Matur nuwun sanget (terima kasih banyak) semoga Kota Surabaya terhindar dari bencana,” ujar dia.

Tak hanya itu saja, atas keberhasilan Dinas PMKP dalam melakukan pemadaman dan penyelamatan terhadap salah satu warga yang terjebak kebakaran di kawasan Jalan Ngagel. Wali Kota Eri Cahyadi kemudian memberikan penghargaan kepada tiga personel Tim Rescue, yang diberikan kepada saudara Sutresno, Miftahul Ilmi, dan Supriyanto.

“Saya matur nuwun (terima kasih) atas respon cepat di Ngagel, kami juga beri penghargaan kepada teman-teman Dinas PMKP yang memberikan pertolongan pertama dan akhirnya bisa diselamatkan. Padahal dia baru saja sembuh dari Liponsos dan ketika diselamatkan, dia sedang membaca surat Yasin,” ungkap dia.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani menjelaskan, Kader Madagaskar diharapkan bisa membantu para ibu rumah tangga agar tidak panik dalam menangani kebakaran. Sebab, lingkup terkecil yang dapat membantu pemadaman adalah warga sekitar.

“Sehingga dengan adanya Kader Madagaskar ini, pada tiga menit pertama adalah kunci penanganan kebakaran dan harus diselesaikan sebelum menyebar,” jelas Rini Indriyani.

Menurut Rini Indriyani, dengan adanya penanganan pada tiga menit pertama bisa membantu menurunkan angka kebakaran di Kota Surabaya. Maka, PKK Kota Surabaya bersama Dinas PMKP bergerak bersama untuk membentuk Kader Madagaskar, sesuai dengan program PKK Pusat.

“Pembentukan kader ini adalah untuk mendukung program Keluarga Sehat Tangguh Tanggap Bencana Siaga Kebakaran. Selama bulan Februari kita sudah melakukan pelatihan kepada para kader,” ujar dia.

Ditemui di lokasi yang sama, Kepala Dinas PMKP Kota Surabaya Dedik Irianto menerangkan bahwa pelatihan yang diberikan kepada para Kader Madagaskar adalah pelatihan pemadaman api pada tiga menit pertama. Sebab, respon cepat Dinas PMKP untuk sampai di lokasi kebakaran adalah 7 menit.

“Meskipun sesuai Inmendagri adalah 15 menit, tetapi Kota Surabaya memiliki respon tercepat di Indonesia, dengan waktu maksimal 7 menit. Alhamdulillah sampai saat ini respon time kita tercapai 100 persen,” imbuhnya.

Sekedar diketahui, angka kebakaran di Kota Surabaya berangsur-angsur menurun dari tahun-tahun sebelumnya. Tercatat pada tahun 2019 terdapat 946 kejadian dan 39 persen diantaranya telah berhasilkan dipadamkan oleh warga.

Tahun 2020, terdapat 694 kejadian dan 43 persen diantaranya telah berhasil dipadamkan warga. Tahun 2021 terdapat 644 kejadian, dengan 47 persen diantaranya berhasil dipadamkan warga, serta tahun 2022 pada bulan Januari hingga Februari terdapat 50 kejadian dan 53 persen diantaranya telah berhasil dipadamkan warga. (*)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait