BANGKALAN, beritalima.com | Bertepatan dengan Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia yang Ke 75, Posko Basmala Bangkalan Selatan (Bangsel) di Jalan KH. Umar 01,Ponpes AL Bar Sukolilo Timur Kecamatan Labang menggelar rapat koordinasi pengurus Basmala, Selain Pengurus Basmala tokoh masyarakat dan para Ulama’ bermusyawarah untuk meminta dan mendorong Presiden agar secepatnya mendefinitifkan Pimpinan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu ( BPWS).
Rapat yang dihadiri unsur pengurus Basmala dipimpin langsung oleh KH. Akrom Umar, S.Pd keta Basmala di Kepengurusan yang baru.
” Alhamdulillah pengurus Basmala sudah solid dan mari bersama-sama kita pikirkan untuk memaksimalkan pembangunan Madura dimulai dari Bangkalan Selatan sebagai pintu gerbang Madura” Pungkas KH. Akrom Umar, S.Pd ketua Basmala (17/8/2020) saat membuka rapat di Pendopo Posko Basmala.
Dikonfirmasi melalui Selulernya (17/8), Pandit mengatakan,” memang kurang lebih 4 tahunan ini, kepala dan Deputi masih di jabat Plt ( Pelaksana Tugas) sehingga untuk menentukan kebijakan kesulitan, dalam aturannya sebenarnya Plt itu hanya 3 bulan,” tulis Pandit selaku kepala bidang Informasi dan data di BPWS.
Harun AL Rasyid, mengatakan, ” Tokoh – tokoh Madura, Para Kyai , Akademisi, Praktisi, baik orang Madura yang ada di birokrasi juga memikirkan perkembangan Madura, kita harus memulai dari sekarang ini untuk memajukan Madura, kekayaan Sumber Daya Alam Madura sangat Kaya, sampai – sampai Kalium yang di Impor Indonesia dari Eropa ada di Madura yaitu kandungan Garam Madura terbaik di dunia, selain infrastruktur kita akan berusaha mengajukan Pahlawan kita Pangeran Trunojoyo sebagai Pahlawan Nasional, yang merupakan kebanggaan Madura, moment 17 Agustus ini dan HUT RI yang ke 75 Tahun Indonesia Merdeka sebagai moment Cinta Pahlawan dan tidak melupakan Sejarah, ” papar Pembina Basmala
Sedangkan H. Suharsono, SH, yang juga Pembina Basmala Bangsel, mengatakan,” itu memang perlu sekali di tentukan pimpinan Definitif BPWS, supaya kerja BPWS di lindungi oleh aturan dan perundang – undangan, perlu juga unsur pimpinan BPWS yang memahami wilayah kerjanya, karena Madura itu beda dengan wilayah lain, orang Madura itu masih memiliki pedoman pada aturan Soko guru, tokoh formal, informal, tokoh adat, yang paling dihargai adalah Kyai atau Ulama.
Sementara menurut Moch. Efendi, SH pengurus Basmala yang juga Ketua BaraJP Jatim mengatakan, Madura perlu dituntaskan Pembangunannya secara ceoat dan sesuai rencana dibuatnya wadah BPWS.
‘Jika BPWS plt terus, bagainana Madura bisa keluar dari ketertinggalan, padahal madura punya potensi yang besar untuk Destinasi pariwisatanya, Garam dan Migas yang ada di Pulau Garam ini, sudah 4 tahun waktu terbuang, artinya pimpinan BPWS selama 4 tahun plt dan susah untuk mengambil keputusan, ini sama halnya dengan menghambat pembangunan Madura’ Tanbah. Efendi.
Hasil Rapat koordinasi pengurus Basmala akhirnya memutuskan untuk melakukan Hearing dengan Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur, yang kemudian minta akan audiensi ke Gubernur Jatim dengan difasilitasi oleh Komisi A DPRD Jatim.
Disamping itu Basmala akan berkirim surat kepada Presiden Republik Indonesia Bapak r. H. Joko Widodo untuk meminta mendefinitifkan pimpinan BPWS dan melanjutkan pembangunan Madura sesuai konsep awal.
Selain itu dalam rapat juga diputuskan akan menggelar Webinar Nasional dengan menghadirkan Mahfud MD sebagai Keynote Speaker dan para Menteri yang berkaitan dengan pembangunan Madura serta tokoh masyarakat Madura dan Alim Ulama.