JAKARTA, beritalima.com|
Pandemi Covid-19 yang melanda di seluruh penjuru dunia, mampu memporak-porandakan sendi kehidupan manusia. Puluhan juta jiwa melayang, kondisi perekonomian terpuruk. Ujian yang teramat sangat berat bagi manusia. Namun dibalik penderitaan tersebut, Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan berkah bagi orang-orang yang dapat menyiasati dan berpikir cerdas.
Hal tersebut dibuktikan oleh sosok General Manager Ibis Jakarta Senen Jamal Muhammad. Pria berparas tampan ini berpikir keras agar para karyawan tidak di rumahkan saat pandemi Covid-19 berlangsung. Bagaimanapun, hidup harus terus berlanjut.
“Saya berpikir, berdoa, memohon kepada Allah agar kehidupan hotel tetap bisa berlangsung. Karyawan tetap bisa bekerja, dan Alhamdulillah saya menemukan sebuah ide,” terang Jamal.
Melihat kondisi begitu banyak masyarakat yang terpapar Covid-19, dan banyak pasien yang terlantar karena tidak mendapat tempat perawatan, Jamal berinisiatif hotel di bawah naungan group Accor ini menjadi tempat untuk perawatan pasien Covid-19.
“Dibutuhkan suatu keputusan yang berat dan cerdas. Waktu itu karena saya udah dikasih amanah, saya minta ijin ke owner dan accor untuk menjadikan hotel ini sebagai tempat perawatan dan peristirahatan bagi pasien OTG (Orang Tanpa Gejala) dan pasien yang ingin melakukan isolasi mandiri. Alhamdulillah mereka semua mendukung. Alhamdulillah tahun 2021, disaat bisnis hotel banyak yang sangat sulit, hotel kita Alhamdulillah menjadi hotel yang justru lebih baik selama 5 tahun belakangan, mencapai target jauh di atas target yang diinginkan,” sambungnya.
Lebih jauh Jamal menuturkan, dalam menghadapi kondisi supaya kita tetap bisa survive, apapun yang ada saat itu kita selalu menyikapi dengan positif. Berbaik sangka dengan Allah.
Untuk mempersiapkan segala sesuatunya, Jamal berkoordinasi dengan tenaga medis, kepolisian dan dinas-dinas terkait.
“Saya melakukan meeting, memanggil semua karyawan, meyakinkan mereka bahwa jika kita memfasilitasi kebutuhan pasien Covid-19 untuk dirawat dan diberikan pelayanan layaknya tamu, disamping kita juga butuh pemasukan untuk menggaji karyawan, kita juga ikut berkontribusi, membantu para pasien mendapatkan perawatan yang nyaman dan menyenangkan. InsyaAllah kita akan baik-baik saja. Alhamdulillah, para karyawan setuju,” lanjutnya.
Bahkan, diakhir adanya pandemi hotel Ibis mendapat apresiasi dari pemerintah, para nakes (tenaga kesehatan) diberikan libur dan beristirahat di hotel Ibis.
“Alhamdulillah, okupansi hotel beberapa tahun ini, meskipun diterjang pandemi Covid-19, kita tetap eksis. Tamu adalah raja, siapapun yang menjadi tamu, kita akan memberikan pelayanan yang terbaik, meskipun para tamu kita adalah pasien yang menderita sakit,” pungkasnya.(Yul)