Jakarta- Pandemi Covid-19 telah menjadikan seluruh aktivitas tatap muka dialihkan menjadi via daring. Teams dan media virtual menjadi hal lumrah di seluruh kalangan. Keadaan tersebut menjadi trigger bagi pelaksana acara untuk mengadakan acara secara online.
Hal ini dikatakan Indra Dwi Prasetyo selaku Managing Director ID Next Leader, dalam webinar yang bertemakan Creating Business Ideas Using “Lightning Decision Jam”, Jumat (20/11/2020).
“Ini adalah sebagai bentuk kemampuan pemuda dalam beradaptasi sekaligus berinovasi di tengah pandemi,” ucap Indra.
Dalam sesi I ini, hadir sebagai narasumber, Taofik Rifai (Design Thinking Specialist at Agile Innovation Labs) mengatakan, segala ide bisnis tidak akan menjadi sebuah bisnis apabila tidak dimulai melalui langkah-langkah kecil.
Dalam memetakan potensi bisnis, Taofik mengajak peserta dengan bermain games. Diantaranya membuat sketsa gambar, menuliskan keunggulan yang dimiliki oleh tim dalam bisnis, menyusun masalah yang mungkin timbul dari usaha.
Setelah itu, kemudian tim diminta membuat urutan prioritas masalah, memilah masalah yang ingin diselesaikan beserta solusinya, membuat multiple solution dari masalah yang ada, memetakan kategori Low Effort High Impact.
Terakhir, tim diminta untuk membuat solusi, hingga menjadi aksi yang mungkin terealisasi.
“Mereka yang berjiwa pebisnis senantiasa menghargai dan mengedepankan aksi-aksi solutif, yang terlihat remeh bagi orang biasa padahal bernilai besar,” pungkasnya.
Sementara itu, dalam sesi II, tema yang dibawakan adalah “Dilema Anak Muda: Jadi Karyawan atau Wirausahawan?”.
Penulis yang juga entrepreneur, Fahd Pahdepie, dalam materinya mengatakan, bahwa seluruh keputusan bergantung pada diri sendiri.
“Pilihlah wirausahan bilamana cara berpikir kita lebih kepada bagaimana caranya menggaji karyawan, serta bagaimana cara untuk dapat mengeksplor apa yang harus dikerjakan,” ucap Fahd yang juga pernah menjadi PNS selama 5 tahun.
Sementara itu, Jaya Setiawan Gulo selaku Founder Jadi PNS dan PNS Inspiratif 2019, mengungkapkan bahwa siapaun pun bisa keren dengan caranya sendiri.
Dikenal sebagai PNS berprestasi, Jaya mengaku, masa kuliah beliau rajin mengikuti konferensi, relawan, organisasi Indonesia Mengajar, membuat project, dan sebagainya. Hal ini dikatakan dia sebagai wujud dedikasi yang adaptif.
Webinar yang dimoderatori Wildansyah (Komisaris Warga Muda) ini, juga dihadiri Nurul Arifin (Anggota DPR RI).
Nurul meminta, supaya senantiasa mengambil kesempatan ketika masih muda.
“Kita tinggal di dunia digital, bonus demografi kalau tidak dicermati dan berinovasi akan menjadi celaka demografi. semua balik lagi ke kita,” urainya.
Kata dia, menjadi ASN atau wirausaha, yang terpenting jangan setengah-setengah dan jangan pesimis. Jadilah orang yang assertive.
“Dimanapun kita, jadilah orang yang professional, loyalitas, berdedikasi. Itu semua akan memberikan reward kepada diri kita sendiri, pada masa depan,” tandasnya.
Hadir juga, Andira Utami selaku Founder PintarSehatPeduli.ID. Ia berpendapat, pemuda harus segera mencari dan menemukan passion.
“Yang punya passion aja belum tentu mencapai kesuksesan. Apalagi yang belum menemukan,” pungkasnya.
Beliau berpesan kepada mahasiswa, bahwa merasa diri masuk ke jurusan yang salah adalah hal biasa dan tidak boleh dijadikan alasan untuk menyerah dalam menggali passion.
Terakhir, Menteri Ketenagakerjaan RI 2014-2019, Hanif Dhakiri mengungkapkan, mahasiswa maupun berbagai agen pemuda harus mampu melihat apa yang dibutuhkan dunia. Dunia ini adalah dunia yang kental dengan perubahan teknologi informasi dengan berbagai kecepatannya dalam berevolusi.
“Dunia saat ini tidak lagi menawarkan kenyamanan dan kepastian. Karena jika kita tidak berpikir demikian, maka kita akan tertatih-tatih,” terangnya.
Tidak lupa, ia menyampaikan sebuah kutipkan yang mengatakan, “Yang akan bertahan hidup bukan dia yang paling kuat ataupun pintar, adalah mereka yang paling responsive terhadap perubahan”.
Dalam webinar tersebut, Alia Noorayu Laksono selaku Staff Khusus Kemenpora turut hadir sebagai tamu undangan.