IEEE Indonesia Section Adakan Pelatihan Virtual Perluas Akses Internet ke Daerah Belum Terjangkau

  • Whatsapp

MAKASSAR. Berdasarkan survey Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia (APJII)
2019-2020, jumlah pengguna internet di Indonesia sebanyak 196.71 juta jiwa dari total
populasi 266.91 juta jiwa penduduk Indonesia atau sekitar 73,7 persen dari populasi.

Artinya, masih terdapat sekitar 26,3 persen masyarakat masih belum tersentuh
akses internet. Hal tersebut jadi pekerjaan rumah dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi agar internet dapat dinikmati di seluruh wilayah Indonesia,
terlebih di era pandemi, kebanyakan aktivitas dilakukan secara daring,
sehingga internet menjadi kebutuhan dasar.

Menanggapi hal tersebut IEEE Indonesia Section berkolaborasi dengan Balla Cerdas, STMIK AKBA, Smart Inovasi, Jurusan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar (JTIK UNM), Techlads, dan IEEE Student Branch di
Indonesia didukung IEEE Humanitarian Activities Committee (HAC) mengadakan
IEEE HAC Webinar and Virtual Training 2020 dengan tema “Expanding Internet
Access to Blind Spot Area”.

Muhammad Sabirin Hadis, S. Pd., M.T. selaku Ketua Panitia mengatakan, pelatihan bertujuan memberi edukasi kepada masyarakat agar dapat
secara mandiri membangun infrastruktur jaringan internet dengan biaya murah dan
mudah untuk diterapkan.

Pelatihan ini diharap jadi jalan kepada
masyarakat mengatasi permasalahan kebutuhan akses internet pada daerah yang belum terjangkau secara mandiri sehingga dapat terealisasikan dengan
mudah dan cepat sehingga diharapkan dapat membantu program pemerintah dalam
memperluas askes Internet ke daerah-daerah yang belum terjangkau, katanya.

Pada 28 November 2020 diadakan pembukaan kegiatan dalam bentuk
Webinar dengan Tema
“Technology-Based Humanitarian Project in New Era”.
Webinar ini dihadiri oleh Dr. Ir. Kurnianingsih, S.T., M.T., SMIEEE selaku Wakil Ketua
IEEE Indonesia Section untuk membuka rangkaian kegiatan IEEE HAC Webinar and
Virtual Training 2020.

Webinar ini mengundang pemateri yang kompeten dibidang
Project Kemanusiaan Berbasis Teknologi yaitu Dr. dr. Yoke Saadia Irawan, M.T.,

MIEEE selaku ketua IEEE SIGHT on E-Health and Telemedicine menjelaskan terkait
Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk
Kemanusiaan di Era Baru dan Allya Paramita
Koesoema, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., MIEEE selaku Wakil Ketua IEEE SIGHT on E-
Health and Telemedicine menjelaskan tentang model dan peluang proyek
kemanusiaan mendapatkan hibah untuk memudahkan jalan bagi masyarakat yang
memiliki keinginan untuk berkontribusi namun terhalang masalah finansial.

Webinar
ini dihadiri 649 peserta dari berbagai asal daerah di Indonesia.
Selanjutnya 30 November 2020 hingga 21 Desember 2020 merupakan
kegiatan inti yaitu Virtual Training dengan tema “Expanding Internet Access to Blind
Spot Area” dengan model pembelajaran secara Synchronous dan Asynchronous.

Virtual Training ini membahas dua pokok materi diberikan kepada
peserta, materi pertama menjelaskan terkait pengenalan model arsitektur
jaringan komputer yang memperluas akses internet dari daerah yang memiliki akses
ke daerah yang tidak memiliki akses menggunakan dua perangkat jaringan yang
disebut dengan Wifi Extender.

Wifi Extender pertama sebagai Access Point yang
berfungsi meneruskan akses internet dari daerah sumber Internet ke daerah target
dan Wifi Extender kedua sebagai Station yang berfungsi untuk menerima akses
internet di daerah target dari daerah sumber internet melalui komunikasi tanpa kabel
(wireless).

Selain itu, peserta juga diberikan pemahaman terkait mendesain jaringan
komputer untuk membangun model jaringan di daerahnya dan konsep dari
pengalamatan Internet Protocol atau biasa disingkat dengan IP sebagai bekal untuk
para peserta dalam mengimplementasikan ilmu jaringan komputer. Materi pertama
disajikan secara teori dan praktikal.

Materi kedua peserta dijelaskan cara mengimplementasikan teori yang telah
dipaparkan pada materi satu, perangkat-perangkat jaringan apa saja, tipenya,
bentuknya, harganya dan tempat membeli perangkat tersebut yang dibutuhkan untuk
memperluas akses internet ke daerah yang belum terjangkau.

Pelatihan ini, panitia
menggunakan Tenda 06 sebagai Wifi Extender yang memiliki jangkauan perluasan
akses Internet maksimal 10 KM. Tenda 06 dibanderol dengan harga yang terjangkau
dibandingkan dengan kompetitiornya seharga Rp. 600.000-an untuk satu unitnya.

Materi pelatihan dapat diakses secara publik dan gratis sehingga masyarakat
dengan leluasa dapat mengakses materi tersebut dengan harapan masyarakat secara
mandiri dapat menyelesaikan permasalahan akses internet yang belum terjangkau di
daerahnya masing-masing melalui http://ieeehactraining.com/training

Virtual Training yang diselenggarakan memiliki antusias peserta yang tinggi
sebanyak 491 peserta dari 100 peserta yang ditargetkan oleh pihak panitia. Peserta
Pelatihan berasal dari berbagai macam latar belakang pekerjaan, daerah asal dan
tujuan untuk mengikuti Virtual Training tersebut. Pada sesi Closing Ceremony, Fitri
Handayani salah satu peserta Virtual Training mahasiswa dari STMIK AKBA meraih
penghargaan peserta terbaik Secara Umum dan Suryadi S.Kom., M.Kom. meraih
penghargaan Instruktur terbaik.

Kegiatan ini ditutup dengan resmi oleh Muhammad
Sabirin Hadis, S.Pd., M.T. selaku Ketua Panitia.
Panitia memberikan fasilitas Kuota Internet kepada 100 Peserta Terbaik dan 5
Perangkat Jaringan kepada Peserta Terpilih untuk dapatdiimplementasikan di
daerahnya masing-masing.

Ungkapan salah satu peserta mengatakan materi yang
diberikan oleh Instruktur mudah dipahami, bukan hanya dari sisi penyampaian secara
langsung via Zoom, namun juga disediakan materi Implementasi dalam bentuk Video
yang menarik sehingga memudahkan untuk memahaminya.

Ada juga peserta
mengakui belum mendapatkan pekerjaan selama empat tahun setelah menyelesaikan
studi sarjananya lalu tertarik mengikuti pelatihan dan mendapatkan keahlian baru membuka bisnis terkait jaringan komputer. Para Peserta memiliki
keinginan besar untuk berkontribusi menyelesaikan permasalahan bangsanya.

Dr. Askar Taliang, M. Si. selaku Ketua STMIK AKBA dan Dr. Mustari Lamada,
M.T. selaku Ketua JTIK UNM sangat antusias berkolaborasi dengan IEEE Indonesia
Section mengadakan proyek kemanusiaan seperti ini.

Diharapkan kegiatan ini bisa jadi
sebuah model kepada masyarakat untuk dapat berperan aktif dalam mengadakan
proyek kemanusiaan
memikirkan danmengimplementasikan solusi
pemasalahan sehingga bersama membangun Indonesia menjadi lebih baik.(Ulla).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait