IHSG Anjlok, Wakil Ketua DPR:  Fundamental Ekonomi Nasional Masih Kuat

  • Whatsapp
IHSG Anjlok, Wakil Ketua DPR:  fundamental ekonomi nasional masih kuat (foto: abri)

Jakarta, beritalima.com|– Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menyebut DPR RI terus memantau meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat anjlok, namun fundamental ekonomi nasional masih kuat.

Dalam kesempatan itu, Ia menekankan  meskipun ekonomi nasional lebih kuat, tetap diperlukan kewaspadaan terhadap berbagai risiko yang mungkin muncul. Dinamika demokrasi dan ancaman korupsi tetap menjadi perhatiannya.

“Kami berkomitmen memastikan kedua indeks ini mengalami perbaikan selama periode pemerintahan saat ini. Satu hal yang pasti, anjloknya IHSG baru-baru ini masih dalam kendali mitigasi yang dilakukan oleh pemerintah dan DPR RI. Pelaku pasar dan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap prospek ekonomi Indonesia di 2025,” ucap Adies kepada media di Jakarta (21/3)

Adies menambahkan, masih banyak kebijakan yang layak menjadi perhatian pasar. Misalnya pendirian Bullion Bank, hilirisasi dan industrialisasi, program tiga juta rumah, serta program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun  Adies mengakui, program serta kebijakan yang secara teknokratis sangat baik tersebut belum mampu dikonversi menjadi sentimen positif yang optimal di pasar.

“Semua kebijakan tersebut tidak hanya akan semakin memperkuat fundamental ekonomi nasional, namun juga berpotensi mengakselerasi pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen sesuai target Presiden. Ini disebabkan salah satunya oleh keterpaduan antar instansi dalam komunikasi dan narasi publik yang perlu ditingkatkan lebih lanjut, jelas Adies.

Dalam kondisi tersebut, Adies memastikan DPR akan meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan utamanya kebijakan fiskal 2025 ini. Beberapa langkah krusial telah dilaksanakan, antara lain mendorong Direktorat Jenderal Pajak untuk menunda implementasi aplikasi Coretax secara penuh.

“Sebagai gantinya, wajib pajak masih dapat menggunakan aplikasi-aplikasi perpajakan eksisting hingga Coretax benar-benar siap pakai,” terang Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

DPR akan terus memantau perkembangan indikator ekonomi maupun non-ekonomi yang relevan. Faktor non-ekonomi yang berdampak pada kepercayaan pasar antara lain yang berkaitan dengan indeks demokrasi dan indeks persepsi korupsi.

Adies juga merasa meskipun fundamental ekonomi nasional saat ini lebih kuat dibanding masa pandemi, Indonesia tidak boleh lengah mengantisipasi setiap risiko yang mungkin terjadi.

Jurnalis: Rendy/Abri

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait